REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II telah selesai dan menghasilkan sejumlah rekomendasi. Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin, menyebutkan harapannya agar rekomendasi ini bisa berjalan dengan baik.
"Selamat kepada KUPI yang telah menyelenggarakan Kongres Ulama Perempuan Indonesia ke II. Semoga sejumlah hasil Rekomendasi dapat dilaksanakan dengan baik," ujar dia dalam pesan yang diterima Republika, Ahad (27/11).
Ke depannya ia juga berharap agar kongres ini dapat membantu meningkatkan peran serta ulama perempuan, dalam membangun akhlak bangsa.
Lebih lanjut, Siti Ma'rifah mengharapkan hasil rekomendasi ini bisa dikerjasamakan dengan Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI maupun seluruh stakeholder, terkait dalam pelaksanaannya.
"RPK MUI akan ikut berkolaborasi di dalamnya, khususnya bekerja sama dengan program-program yang beririsan," lanjutnya.
Adapun beberapa poin yang menjadi kepedulian dua belah pihak antara lain yang berkaitan dengan pendidikan karakter dan ketahanan keluarga, dengan penanaman nilai-nilai akhlakul karimah.
"Juga peran ibu sebagai madrasatul ula (sekolah pertama dan utama anak-anaknya), serta soal perlindungan perempuan/pencegahan dan advokasi terjadinya KDRT," kata Siti Ma'rifah.
Setifaknya dari Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II yang berakhir Sabtu (26/11) kemarin menghasilkan delapan rekomendasi. Rekomendasi ini akan diserahkan kepada pemangku kepentingan, untuk ditindaklanjuti dan diterapkan dengan berbagai kebijakan yang dapat melindungi hak dan menciptakan ekadilan bagi perempuan.
Ketua Panitia Pengarah KUPI II, Masruchah, berharap peserta kongres bisa membagi pengetahuan dan catatan-catatan rekomendasi untuk biasa disalurkan kepada keluarga, ruang sosial, dan ruang-ruang lain di mana mereka berada.
"Tugas kita semua bagian dari jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia adalah memastikan bagaimana pengetahuan yang didapat di sini dibagi di ruang-ruang di mana kita ada," ujarnya.
Kegiatan kongres berlangsung di pondok pesantren Hasyim Asy'ari, Jepara, Jawa Tengah, pada 24-26 November 2022. Kongres ini dihadiri oleh para ulama perempuan dari 31 negara dan ratusan ulama perempuan dari berbagai daerah di Indonesia.