REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menghadapi perhelatan politik 2024 mendatang, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) tegaskan tetap bersikap independen dan kritis serta menolak keras setiap penggunaan politik identitas yang bisa merusak keakraban kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam rilis yang dikeluarkan Ahad (27/11/2022) sore dari Rumah Juang Marhaenis di Jakarta, Ketua Umum GMNI, Arjuna Putra Aldino, mengatakan jika peran GMNI adalah untuk memastikan pemimpin Indonesia ke depan berpihak pada kepentingan rakyat kecil
“GMNI baik di pusat hingga di daerah menyatakan akan tetap kritis dan independen dalam menghadapi tahun politik yang akan memasuki puncaknya pada 2024 mendatang. Sikap ini demi terciptanya pemimpin Indonesia kedepan yang pro rakyat kecil,” kata dia.
Selain itu lanjut Arjuna, pihaknya siap menjadi garda terdepan dalam “perang” terhadap politik identitas yang menurutnya sangat berbahaya dan dapat menimbulkan dis integrasi bangsa.
“Semua kader GMNI harus berani melawan di garda depan penggunaan politik identitas yang bisa merusak kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar dia.
Sementara itu, mengenai isu adanya aksi kekerasan yang mewarnai pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke XXII yang berlangsung pada Senin (21/11) lalu di Gedung Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Arjuna mengatakan jika hal tersebut tidak benar.
"Tidak ada kericuhan yang berujung adu fisik selama Rapimnas berlangsung. Kericuhan yang terjadi itu hanya sebatas ketegangan biasa, dinamika yang wajar, yang terbiasa terjadi di forum-forum nasional. Dan semua masih bisa terkendali dengan baik," tutur dia.
Arjuna menjelaskan, jika ketegangan yang sempat terjadi tersebut, hanya berlangsung beberapa menit saja.
"Mohon untuk pihak-pihak lain, janganlah mempolitisir hal itu (isu keributan). Itu bukan ribut, tapi bagian dari expresi kawan-kawan," jelasnya.
Hingga kegiatan berakhir pada Kamis (24/11/2022), kata Arjuna, semua berjalan lancar. "Kami berterimakasih pada seluruh peserta, yang berasal dari 14 DPD dan 123 DPC GMNI se Indonesia, yang telah mensukseskan Rapimnas. Semua peserta Rapimnas, mengikuti sampai selesai dan fokus pada kerja-kerja organisasi. Baik itu perbaikan Organisasi maupun respon terhadap isu-isu dkerakyatan," tutupnya.