REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Perkumpulan Penggerak Pemakmuran Masjid Indonesia (P3MI) KH Abdul Manan Ghani menyampaikan, masjid adalah pusat peradaban umat Islam yang telah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Karena itu, kalau ingin memperbaiki masyarakat, ini harus dimulai dari masjid.
"Membangun peradaban umat harus dari masjid. Masjid selain sebagai rumah Allah SWT, membangun hubungan antara manusia dengan Allah SWT, juga membangun hubungan antara manusia dengan manusia lainnya," kata dia usai dikukuhkan sebagai Ketum P3MI di Aula Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (27/11/2022).
Pada Rasulullah, Sahabat, Tabi'in, Tabi Tabi'in, hingga ke para ulama, masjid telah menjadi pusat peradaban, yang kemudian diteruskan saat Islam masuk Nusantara. Islam tersebar ke nusantara ini melalui pendirian surau, langgar, masjid dan madrasah. "Banyak pokok-pokok ajaran Islam yang diselenggarakan di masjid," lanjutnya.
Kiai Manan menambahkan, melalui lembaganya, pemakmuran masjid di Indonesia akan dilakukan untuk membangun peradaban melalui para penggerak yang di berbagai bidang. Pemakmuran ini akan melibatkan para pengurus masjid dan mengajak mereka untuk senantiasa menjaga hablumminallah dan hablumminannas melalui masjid.
Alquran, demikian penjelasan Kiai Manan, juga telah berpesan untuk selalu memakmurkan masjid dan memakmurkan bumi. Dari pemakmuran masjid, maka setiap Muslim memakmurkan bumi Allah SWT.
"Bagaimana menyadarkan bahwa memanajemen masjid itu harus sesuai kebutuhan jamaah dan juga masyarakat. Ini untuk keselamatan agama dan peningkatan keilmuan," kata dia.
Masjid, lanjut Kiai Manan, harus dibuat agar bagaimana masjid menjadi tempat membangun kesehatan lingkungan dan tempat pendidikan, pengajaran serta penyadaran. Juga sebagai tempat menuntut ilmu dan pemberdayaan ekonomi.
"Sunan Gunung Djati itu pernah berpesan untuk memakmurkan masjid. Jadi ke depannya, program kami adalah bagaimana memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid," terangnya.