Senin 28 Nov 2022 04:09 WIB

Pesawat Orion Jadi Pesawat Luar Angkasa Terjauh dari Bumi, Lampaui Rekor Apollo 13

Rekor sebelumnya dibuat selama misi Apollo 13 pada jarak 400.171 km dari Bumi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pesawat Orion milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengambil foto Bulan ketika melintas dalam jarak terdekat dengan Bulan. Gambar diambil saat pesawat hanya 130 km di atas permukaan bulan pada Senin (21/11/2022).
Foto: nasa
Pesawat Orion milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengambil foto Bulan ketika melintas dalam jarak terdekat dengan Bulan. Gambar diambil saat pesawat hanya 130 km di atas permukaan bulan pada Senin (21/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pada hari ke-11 misi Artemis, pesawat luar angkasa Orion milik Badan Antariksa Amerika (NASA) melanjutkan perjalanannya ke luar Bulan setelah memasuki orbit mundur yang jauh pada Jumat (25/11/2022). Orion akan tetap berada di orbit ini selama enam hari sebelum keluar dari orbit bulan.

Orion akan berada pada lintasan kembali ke Bumi pada Ahad (11/12/2022) di Samudera Pasifik. Dilansir dari Scitechdaily, pada Sabtu (26/11/2022) pukul 07.42 pagi waktu Amerika, Orion melampaui rekor jarak pesawat ruang angkasa yang dirancang untuk membawa manusia ke luar angkasa dan kembali ke Bumi.

Baca Juga

Rekor sebelumnya dibuat selama misi Apollo 13 pada jarak 400.171 km dari Bumi. Pada jarak maksimumnya dari Bulan, Orion akan berada lebih dari 435.000 km dari Bumi pada Senin (28/11/2022).

Artemis dibangun berdasarkan pengalaman Apollo. Dengan misi Artemis, manusia akan kembali ke permukaan bulan. Kali ini bahkan lebih ambisius, manusia ditargetkan bisa tingal di Bulan.

NASA akan menggunakan teknologi inovatif untuk menjelajahi Kutub Selatan Bulan dan lebih banyak permukaan bulan daripada misi Apollo sebelumnya. NASA akan memimpin dalam kolaborasi dengan mitra internasional dan komersial untuk membangun kehadiran jangka panjang pertama di Bulan.

Kemudian, jika misi tinggal di Bulan berhasil, ilmuwan akan melakukan gebrakan berikutnya: mengirim astronaut pertama ke Mars.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement