REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pelatih Arab Saudi, Herve Renard, dan striker Arab Saudi, Saleh Al-Shehri, membantah kabar soal hadiah mobil mewah dari Keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Sebelumnya, setiap penggawa timnas Arab Saudi dikabarkan mendapatkan mobil mewah, Rolls Royce Phantom, buntut keberhasilan mengalahkan Argentina, 2-1, di laga pembuka Grup B, Selasa (22/11) malam WIB. Maklum, kemenangan itu begitu momumental buat Arab Saudi. Ini menjadi kemenangan pertama Green Falcons, julukan Arab Saudi, di partisipasi Piala Dunia sejak 1998 silam.
Tidak hanya itu, via kemenangan ini, Arab Saudi mampu menjungkalkan berbagai prediksi. Digadang-gadang bakal menjadi bulan-bulanan Lionel Messi dan kawan-kawan, Green Falcons justru mampu mengakhiri laga di Stadion Lusail tersebut sebagai pemenang. Kemenangan ini bahkan dirayakan Pemerintah Arab Saudi dengam menetapkan hari libur pada keesokan hari pasca laga tersebut, Rabu (23/11) waktu setempat.
Tidak berhenti sampai disitu, 26 penggawa Arab Saudi di Piala Dunia 2022 juga sudah mendapatkan hadiah khusus dari Kerajaan Arab Saudi, tepatnya Mohamed Bin Salman (MBS) selaku Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi. Mobil mewah, Rolls-Royce Phantom, yang disebut memiliki banderol sebesar 23 miliar rupiah dibagikan kepada setiap penggawa Green Falcons.
Namun, kabar ini dibantah oleh Saleh Al-Shehri. Penyerang yang memperkuat Al-Hilal tersebut menegaskan, semua kabar tersebut tidak benar. Bisa mengabdi pada negara dan memberikan yang terbaik, kata Al-Shehri, sudah cukup menjadi pencapaian sekaligus ganjaran buat para penggawa Timnas Arab Saudi.
''Tidak benar (rumor soal hadiah mobil mewah). Kami berada di sini untuk mengabdi dan melayani negara serta melakukan hal terbaik. Jadi, itu sudah cukup menjadi pencapaian dan hadiah besar buat kami,'' kata penyerang berusia 29 tahun itu seperti dilansir Goal Saudi, Ahad (27/11).
Bantahan senada diungkapkan Renard. Pelatih asal Prancis itu menyebut, meski anak-anak asuhnya bisa memetik hasil maksimal di laga kontra Argentina, pemberian hadiah pada awal turnamen bukanlah hal yang tepat. Langkah itu, kata Renard, justru menjadi lelucon dan tidak bisa dianggap serius.
''Tidak ada satu pun kebenaran dalam kabar itu. Kami memiliki federasi dan Kementerian Olahraga yang benar-benar serius. Ini bukan saat yang tepat untuk pemberian hadiah. Laga menghadapi Argentina adalah satu dari tiga laga penting buat kami. Hal terbaik adalah kami bisa finish di perigkat satu atau dua klasemen akhir,'' ujar Renard.