Senin 28 Nov 2022 07:23 WIB

Yunani Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Lembaga Amal Ternama

Yunani selidiki dugaan kasus pelecehan seksual anak-anak di The Ark of the World

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pelecehan seksual anak (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pelecehan seksual anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA – Otoritas Yunani telah membuka penyelidikan dugaan kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di The Ark of the World. The Ark merupakan salah satu badan amal anak paling terkenal di negara tersebut.

Seorang sumber di Kementerian Kehakiman Yunani telah mengungkap tentang dibukanya penyelidikan terhadap The Ark pada AFP, Ahad (27/11/2022). Sejak pertengahan bulan ini, media-media Yunani sudah menyiarkan dan memberitakan tentang dugaan penyimpangan di The Ark. Anak-anak yang ditayangkan kesaksiannya diburamkan wajahnya dan disamarkan suaranya.

Seorang remaja berusia 19 tahun yang sempat menjadi anak asuh di The Ark mengaku pernah dilecehkan secara seksual oleh seorang pejabat senior di sana. Tak hanya dugaan pelecehan seksual, The Ark pun diduga melakukan penyalahgunaan wewenang terhadap stafnya. Seorang pegawai di The Ark mengaku dipecat setelah dia mengungkap tentang adanya tiga anak laki-laki di lembaga amal tersebut yang dipukuli oleh oknum staf di sana.

Selain dua jenis kasus tersebut, terdapat dugaan bahwa jajaran eksekutif The Ark menuntut sumbangan uang daripada pakaian dan makanan. Uang sumbangan tersebut diduga diselewengkan oleh mereka untuk memenuhi hasrat kemewahan.  

The Ark mengklaim memliki sekitar 500 anak asuh. Namun pada Ahad (27/11/2022), Wakil Menteri Sosial Yunani Domna Michailidou mengungkapkan kepada surat kabar To Vima bahwa jumlah anak asuh sebenarnya di lembaga tersebut adalah 136.

Pada Jumat (25/11/2022) lalu, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan, rentetan kasus yang diduga terjadi di The Ark rumit. Namun dia mengaku tertarik untuk mendalami dugaan penyelewengan dana di sana. “Kami tertarik untuk melihat apa yang terjadi sehubungan dengan keuangan. Karena fasilitas ini menangani uang dalam jumlah besar, terutama dari sumbangan pribadi,” kata Mitsotakis.

The Ark didirikan oleh seorang pendeta karismatik bernama Antonios Papanikolaou pada 1998. Misi lembaga tersebut adalah membantu anak-anak Yunani dan anak-anak migran yang kurang mampu. Menurut laporan media, The Ark menerima dana jutaan euro dan puluhan properti dari donor swasta selama lebih dari dua dekade beroperasi.

Terkait dugaan sejumlah kasus di The Ark yang kini mencuat, Antonios Papanikolaou telah membantahnya. "Itu tidak mungkin. Ini tidak mungkin terjadi. Saya tidak pernah menyakiti anak kecil,” katanya seperti dikutip Star TV, Rabu (23/11/2022) pekan lalu.

Pada 2018, The Ark termasuk di antara individu dan organisasi dari 26 negara Uni Eropa yang menerima penghargaan tahunan bertajuk European Citizen's Prize. Penghargaan itu diberikan kepada individu atau organisasi yang dinilai mempromosikan integrase serta toleransi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement