REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perusahaan industri China mencatat penurunan tren laba sepanjang periode Januari-Oktober. Penurunan tren laba ini karena wabah Covid-19 merebak dan kota-kota memberlakukan pembatasan demi mencegah penularan varian baru Covid-19.
Seperti dilansir dari Reuters, Senin (28/11/2022), laba industri turun 3,0 persen dalam 10 bulan pertama tahun 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara periode Januari-September 2022 penurunan mencapai 2,3 persen, berdasarkan data Biro Statistik Nasional.
Adapun keuntungan menurun untuk 22 dari 41 sektor industri utama China. "Wabah epidemi domestik baru-baru ini sering terjadi, risiko resesi ekonomi global semakin meningkat, dan perusahaan industri menghadapi tekanan yang lebih besar," kata biro itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.
Data suram untuk ekonomi terbesar kedua di dunia juga mencerminkan krisis pembayaran utang dalam sektor properti negara itu dan perlambatan tajam dalam belanja konsumen. Sejak Oktober, wabah semakin meningkat dan kemarahan yang meningkat atas kebijakan keras nol-Covid-19 China yang bertujuan untuk membasmi virus memicu protes yang jarang terjadi oleh warga selama akhir pekan.