Senin 28 Nov 2022 10:43 WIB

Walkot Bandung Gandeng Ahli Bahas Mitigasi Bencana Sesar Lembang

Pemkot Bandung termasuk akan bahas apakah BPBD perlu berdiri sendiri.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Petugas BPBD Provinsi Jawa Barat mempraktikkan teknik evakuasi korban saat simulasi penanggulangan bencana gempa bumi sesar lembang di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (17/9). Simulasi yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam di kawasan sesar lembang. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas BPBD Provinsi Jawa Barat mempraktikkan teknik evakuasi korban saat simulasi penanggulangan bencana gempa bumi sesar lembang di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (17/9). Simulasi yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam di kawasan sesar lembang. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengingatkan masyarakat tentang potensi bencana di Kota Bandung termasuk sesar Lembang. Diperlukan sosialisasi kepada masyarakat dan mitigasi bencana agar dapat meminimalisasi dampak bencana.

"Dinas terkait melakukan sosialisasi (mitigasi) dan Insya Allah kita undang FGD dengan ahli yang memahami soal mitigasi bencana," ujarnya di Balai Kota Bandung, Senin (28/11/2022).

Baca Juga

Terkait keberadaan instansi penanggulangan bencana yaitu BPBD yang masih menyatu dengan dinas kebakaran, ia menyebut masih dalam proses mendorong ke hal tersebut. Pihaknya masih melakukan kajian kebutuhan hal tersebut.

"Makanya hasil kajian kita lihat kebutuhannya, apakah (BPBD) berdiri sendiri? Lihat hasil FGD," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna fungsi penanggulangan bencana berada di Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung. "Fungsi (BPBD) ada di DKPB analisa beban kerja di sana," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyalurkan bantuan dana dan barang senilai Rp 845 juta lebih kepada korban gempa di Kabupaten Cianjur, Senin (28/11/2022). Dana tersebut berasal dari infaq dan sodakoh para aparatur sipil negara (ASN) dan non ASN di lingkungan pemerintah Kota Bandung.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan pihaknya membuat surat edaran kepada ASN dan non ASN termasuk karyawan BUMD dan RSUD di lingkungan pemerintah Kota Bandung pekan kemarin. Total dana yang terkumpul mencapai Rp 845.720.200.

"Dalam dua hari, alhamdulillah terkumpul Rp 845.720.200 bentuk uang. Infak sodakoh ini akan diserahkan hari ini kepada pemerintah Kabupaten Cianjur," ujarnya, melepas rombongan Sekda Kota Bandung yang akan mengirimkan bantuan di Balai Kota Bandung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement