Senin 28 Nov 2022 11:31 WIB

Studi: Wanita Muslim India Sulit Dapat Pekerjaan Akibat Diskriminasi

Studi mengungkap tantangan, diskriminasi, dan bias yang dihadapi wanita Muslim.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Gadis Muslim India memperbaiki poster sebelum diskusi panel bertema Hijab (jilbab) bertema Memetakan Ajaran Misoginis dan Perlawanan Wanita, yang diselenggarakan oleh Front Kampus India, di Bangalore, India, 12 April 2022. Studi: Wanita Muslim India Sulit Dapat Pekerjaan Akibat Diskriminasi
Foto: EPA-EFE/JAGADEESH NV
Gadis Muslim India memperbaiki poster sebelum diskusi panel bertema Hijab (jilbab) bertema Memetakan Ajaran Misoginis dan Perlawanan Wanita, yang diselenggarakan oleh Front Kampus India, di Bangalore, India, 12 April 2022. Studi: Wanita Muslim India Sulit Dapat Pekerjaan Akibat Diskriminasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Baru-baru ini sebuah studi yang diterbitkan kelompok riset LedBy Foundation India merinci diskriminasi yang dihadapi oleh perempuan Muslim India dalam angkatan kerja. Penelitian ini menyebutkan hanya setengah dari wanita Muslim yang cenderung mendapatkan panggilan telepon untuk kerja jika dibandingkan dengan wanita Hindu.

Seorang wanita Muslim berusia 22 tahun yang tinggal di New Delhi, Azba Rahman telah melamar puluhan pekerjaan pada 2019. Tetapi setiap kali melamar kerja dia ditolak. 

Baca Juga

Azba memiliki gelar di bidang Administrasi Bisnis dan merupakan anggota aktif grup WhatsApp yang memberikan informasi dan nasihat kepada lulusan baru di India yang mencoba mencari pekerjaan. Azba tahu dari kualifikasinya dia lebih berkualitas daripada kebanyakan orang. 

"Setelah beberapa saat, saya mulai menyadari mereka yang kurang berpengalaman akan dipanggil untuk wawancara, tapi tidak satupun dari mereka adalah Muslim," kata Azba, seperti dilansir The New Arab, Senin (28/11/2022).

Bahkan menurutnya seorang wanita Muslim yang melamar kerja tidak akan mendapatkan email konfirmasi atau balasan tindak lanjut. “Kepercayaan diri saya mulai menurun, saya pikir saya tidak mampu. Saya tidak bisa menjelaskan kepada orang tua saya apa yang terjadi,” tambahnya.

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan pada Juni 2022 oleh LedBy Foundation, sebuah inkubator kepemimpinan yang berfokus pada pengembangan profesional Muslim tampaknya telah membuktikan kekhawatirannya. Studi tersebut mengungkap tantangan, diskriminasi, dan bias yang dihadapi wanita Muslim dalam proses perekrutan. Studi ini fokus pada contoh di mana wanita Muslim memiliki kualifikasi yang sama untuk pekerjaan itu. 

Untuk membuktikannya, LedBy Foundation membuat dua CV yang hampir identik, untuk peran tingkat pemula di India. Profil tersebut memiliki perguruan tinggi yang serupa, kota yang serupa, dan keterampilan yang serupa. Satu-satunya perbedaan adalah nama mereka, yang satu memiliki nama Muslim yaitu Habiba Ali, dan yang lainnya beragama Hindu, Priyanka Sharma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement