Senin 28 Nov 2022 11:55 WIB

Pencarian Korban Hilang Gempa Cianjur Diperpanjang Hingga 30 November

Fokus pencarian di dua tempat yakni Cijedil RT 03 dan Kampung Cicadas.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus raharjo
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah korban gempa berkekuatan 5,6 SR di Cianjur, Indonesia, 26 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas dan 24 hilang setelah gempa 5,6 SR melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah korban gempa berkekuatan 5,6 SR di Cianjur, Indonesia, 26 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas dan 24 hilang setelah gempa 5,6 SR melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Upaya pencarian terhadap korban bencana gempa Cianjur diperpanjang selama tiga hari hingga Rabu 30 November 2022. Harapannya, sebanyak 11 orang korban yang masih dinyatakan hilang bisa segera ditemukan.

"Setelah satu minggu pencarian korban, upaya pencarian akan diperpanjang tiga hari hingga 30 November," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (28/11/2022).

Baca Juga

Kebijakan ini diambil karena masih ada daptar pencarian korban dari warga sebanyak 11 orang. Hal tersebut menjadi dasar bagi tim pencarian korban untuk memperpanjang pencarian korban. Nantinya di hari terakhir keputusan hasil yang dicapai dalam tiga hari akan menentukan upaya selanjutnya.

"Fokus pencarian di dua tempat yakni Cijedil RT 03 dan Kampung Cicadas," ujar Abdul Muhari.

Ia menuturkan berkaitan sudah tujuh hari tanggap darurat intervensi pemerintah pusat posko utama darurat akan dialihkan ke pemda sesuai dengan instruksi mendagri. Di mana kata Abdul, ketentuan ini yang menjadi dasar pimpinan daerah dan satgas darurat bencana ada di pimpinan daerah.

Akan tetapi tetap ada waktu pendampingan melekat BNPD agar posko utama bisa berjalan efektif dan efisien. Nanti sore lanjut Abdul, pemutakhiran giat pencarian dan pengungsi dilakukan satgas daerah bupati, dandim, dan kapolres. Hal ini tidak mengurangi subtansi yang dilakukan BNPB.

Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, bencana gempa Cianjur merupakan bencana daerah sesuai edaran Mendagri tanggal 16 Februari 2019 dan instruksi presiden. Di mana bencana daerah otomatis bupati jadi komandan satgas dan wakilnya dandim serta Kapolres.

"Untuk sehari-hari dapat menunjuk dandim atau kapolres dalam pengendali di lapangan akan dijalankan, sehingga aparat daerah Cianjur memegang komando," kata Suharyanto.

Pada saat kemarin pelaksana diambil pusat BNPD, dan instansi pusat turun tangan itu karena tahapan awal ingin membantu sepenuhnya pemda dengan semaksinal mungkin tapi tidak bisa seterusnya. Intinya kata Suharyanto bupati memegang penuh penanganan pencarian pertolongan, dan pengungsi termasuk pada saat pembangunan rumah rusak.

"Kami pusat tetap mendampingi memberikan bantuan secara optimal," imbuh dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement