REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU – Kelompok milisi Al-Shabaab menyerang sebuah hotel di dekat istana kepresidenan Somalia di Mogadishu, Ahad (27/11/2022) malam waktu setempat. Ledakan dan tembakan terdengar saat kejadian itu berlangsung.
“Sekelompok anggota Al-Shabaab menyerang sebuah hotel komersial di distrik Bondhere malam ini. Pasukan keamanan terlibat dalam upaya untuk melenyapkan mereka,” kata juru bicara kepolisian nasional Somalia Sadik Dudishe dalam sebuah pernyataan, dilaporkan laman France24.
Hotel yang menjadi target penyerangan Al-Shabaab adalah Villa Rose. Lokasinya berada di dekat istana kepresidenan Somalia. Sejumlah saksi mata mengungkapkan, mereka mendengar ledakan keras diikuti letupan tembakan saat Al-Shabaab melancarkan aksinya.
"Saya sedang dekat dengan Villa Rose ketika dua ledakan dahsyat mengguncang hotel. Terjadi tembakan hebat. Daerah itu ditutup dan saya melihat orang-orang melarikan diri,” kata seorang saksi mata.
Menyusul kejadian tersebut, kepolisian Mogadishu telah mengevakuasi warga sipil dan pejabat-pejabat tengah menginap di Villa Rose. Di situs webnya, Villa Rose menyatakan sebagai hotel paling aman di Mogadishu. Selain mengoperasikan detektor logam, hotel tersebut memiliki tembok pembatas yang cukup tinggi.
The African Union Transition Mission in Somalia (ATMIS), yakni pasukan beranggotakan 20 ribu tentara dari seluruh Afrika, mengutuk serangan ke Villa Rose. "ATMIS selanjutnya memuji Pasukan Keamanan Somalia atas tanggapan cepat untuk mencegah korban lebih lanjut dan kerusakan properti," tulis ATMIS di akun Twitter-nya.
Al-Shabaab adalah kelompok milisi yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. Selama 15 tahun terakhir, mereka berusaha menggulingkan pemerintahan Somalia. Saat Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud terpilih pada Mei lalu, dia berjanji akan memerangi total milisi Al-Shabaab.
Pasukan Somalia, didukung ATMIS dan Amerika Serikat (AS), telah mengusir Al-Shabaab dari beberapa wilayah Somalia tengah. Namun Al-Shabaab telah membalas hal itu dengan melancarkan serangan mematikan di sejumlah wilayah di negara tersebut.
Awal bulan ini PBB mengungkapkan, setidaknya 613 warga sipil telah tewas dalam aksi kekerasan di Somalia sepanjang 2022. Sebagian besar dari mereka tewas akibat alat peledak improvisasi yang dikaitkan dengan Al-Shabaab.