REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan kabinetnya akan dirampingkan. Selain itu dia juga menekankan bahwa tidak ada lagi penunjukkan menteri sebagai hadiah.
"Saya ingin mereka mendukung saya berdasarkan kebijakan saya dan komitmen saya terhadap pemerintahan yang baik, komitmen saya terhadap gerakan antikorupsi, dan untuk menyadarkan kembali ekonomi, sebenarnya begitu,”kata Anwar dilansir dari Malaysia Now, Senin (28/11/2022).
"Tentu saja, kami dapat mempertimbangkan satu atau dua kasus di mana itu benar-benar diperlukan, tetapi itu tidak boleh dilihat sebagai hadiah bagi para master politik agar mereka mendukung Anda," katanya dalam konferensi pers setelah memimpin Dewan Aksi Nasional 2022 tentang Biaya Pertemuan Istimewa Hidup di Putrajaya.
Ditanya mengenai kapan susunan Kabinet akan diumumkan, ia mengatakan susunan kabinet baru akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Karena saat ini dia masih sedang berdiskusi dengan anggota koalisi termasuk partai-partai utama di Pakatan Harapan yaitu PKR, DAP serta Amanah dan Upko.
"Saya melakukan pertemuan yang sangat baik dengan Perdana Menteri Sarawak Abang Johari Openg (ketua Gabungan Parti Sarawak) kemarin,” ungkapnya.
"Kemudian saya harus berbicara dengan perwakilan Barisan Nasional, mereka memiliki komite kerja juga untuk memberikan beberapa rekomendasi," katanya, seraya menambahkan bahwa dia akan bertemu Ketua Menteri Sabah dan ketua Gabungan Rakyat Sabah Hajiji Noor malam itu.
Anwar, dalam konferensi pers di hari pertamanya menjabat pada 25 November, mengatakan jumlah Kabinet akan dikurangi. Dia juga mengatakan sedang mencari kesepakatan anggota yang akan ditunjuk untuk mengurangi gaji mereka.