Lestarikan Lingkungan, Rumah Zakat Tanam Seribu Pohon di Gunungkidul
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Penanaman seribu pohon oleh Rumah Zakat di Sumber Air Kali Tangis, Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Lembaga filantropi, Rumah Zakat melakukan penanaman seribu pohon di Sumber Air Kali Tangis di Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Penanaman pohon tersebut dilakukan guna melestarikan lingkungan bersama Himpunan Mahasiswa Kampus Surya Global.
Berbagai jenis pohon yang ditanam, mulai dari akasia mangium, ketapang, hingga duwet. Penanaman juga dilakukan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional.
Camat Kecamatan Purwosari, Wahyu Adi mengatakan, tujuan dari aksi penanaman seribu pohon ini guna pelestarian alam, terutama di titik-titik sumber air. Hal ini juga mengingat kondisi geografis Gunungkidul yang sebagian besarnya terdiri dari bebatuan, sehingga sulit menyimpan cadangan air.
"Sehingga, dengan memperbanyak pohon-pohon harapannya bisa menjadi penahan air yang baik dan menjaga kelestarian alam," kata Wahyu, Senin (28/11/2022).
Menurutnya, penanaman pohon ini merupakan ikhtiar yang tidak hanya untuk melestarikan lingkungan, namun juga sebagai upaya dalam penanganan kemiskinan. Pasalnya, kekurangan air bersih merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu daerah.
"Alhamdulillah renungan hati saya diijabah sama Allah untuk mengembalikan kondisi alam. Salah satunya dengan menanam pohon sebagai ikhtiar kecil yang insya Allah, Allah yang akan menjamin dan memperbaiki. Salah satu poin SDGs yaitu no one behind, termasuk kemiskinan, salah satu penyebab kemiskinan adalah kekurangan air," ujarnya.
Wahyu menyebut, Desa Giripurwo sendiri merupakan desa dengan penduduk terbesar di Kecamatan Purwosari. Melalui penanaman pohon di desa tersebut, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan kekurangan air di Purwosari.
"Saya berharap semoga kegiatan ini juga menyebar ke daerah lainnya yang ada di Kecamatan Purwosari," jelas Wahyu. Di samping itu, Wahyu juga menyebut permasalahan lainnya yang terjadi di Desa Giripurwo.
Salah satunya yakni terkait kera yang sering merusak tanaman warga. "Karena permasalahan di Purwosari ini selain air yaitu hewan kera yang ada di sekitar rumah warga, yang sering kali merusak tanaman pertanian dan perkebunan," tambahnya.