REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Petugas polisi dan warga sekitar mengatakan terdengar suara tembakan dari dalam hotel yang dikepung di Mogadishu, Somalia. Hotel itu diserang akhir pekan kemarin.
Pada Ahad (27/11/2022) kemarin hotel Villa Rose yang berada dekat kediaman presiden diserbu kelompok radikal al Shabaab dengan senjata api dan bahan peledak. Polisi mengatakan saat kejadian pejabat pemerintah berhasil melarikan diri lewat jendela.
"Masih terdapat banyak senjata api berat di dalam hotel dan kami mendengar suara ledakan dari waktu ke waktu, kami masih berada di rumah kami semalam, ketika pengepungan dimulai," kata warga yang tinggal di sekitar hotel, Ismail Haaji, Senin (28/11/2022).
Polisi di lokasi kejadian yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan unit Pasukan Khusus yang dikenal Gaashaan dan Haramcad mengambil alih operasi.
"Para anggota milisi yang menggelar serangan masih bertempur di dalam hotel dan mereka bertempur melawan pasukan Haramcad dan Gaashaan, dan pasukan keamanan mencoba menyelamatkan orang-orang yang terjebak di dalam hotel," kata petugas polisi itu.
Belum diketahui jumlah korban tewas dan yang berhasil diselamatkan. Pejabat pemerintah di Mogadishu kerap menggunakan hotel Villa Rose untuk rapat.
Al Shabaab yang memiliki koneksi dengan al Qaeda ingin menggulingkan pemerintahan yang sah. Kemudian mendirikan pemerintahan mereka sendiri yang berdasarkan pemahaman ekstremi mereka.
Kelompok ini kerap menggelar serangan di Mogadishu dan tempat lain. Presiden Hasan Sheik Mohamud yang terpilih tahun lalu menggelar serangan militer ke kelompok tersebut.