REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Tubagus Ace Hasan Syadzily bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengunjungi korban bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat, (25/11/2022).
Dalam kunjungannya bersama Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA dan Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA, Ace memberikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras siang dan malam untuk membantu penyintas bencana.
“Kini masyarakat terdampak membutuhkan uluran kita semua. Inilah saat yang tepat untuk berbagi dengan sesama, demi mendorong kebangkitan saudara-saudara kita yang terdampak bencana," kata Ace.
Ace melanjutkan, langkah-langkah tepat harus segera dilakukan termasuk menghitung ulang dana siap pakai yang dimiliki agar bisa dipertanggungjawabkan. Pasalnya, persoalan penanganan pasca bencana menjadi bahan evaluasi bersama.
“Seperti yang disampaikan oleh presiden, untuk memberikan bantuan dana bagi rumah rusak tentu penggunaan dana tersebut harus berasal dari daerah dan siap pakai kalau dalam kondisi tanggap darurat, itu bisa dikeluarkan Tetapi kalau nanti pada saat rehab rekon maka itu harus didasarkan pada data yang akurat sehingga kebutuhan masyarakat betul-betul terpenuhi,” ujar Ace.
Menurutnya, Pemerintah pusat dan daerah harus merumuskan bersama terutama dalam hal misalnya tempat baru atau relokasi bagi warga.“Termasuk memastikan jumlah pengungsi yang cukup banyak ini, apakah dalam jangka waktu tertentu, mereka akan tetap tinggal, kemudian misalnya kalau mau kembali ke rumahnya masing-masing, apakah rumah rusaknya tersebut sudah bisa dibangun oleh pemerintah. Nah ini harus kita pastikan dan tentu nanti secara detail Komisi VIII DPR RI dengan teman-teman akan membahasnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA menegaskan, untuk pembangunan kembali pondok pesantren dan rumah ibadah, Baznas menargetkan dana pengumpulan Rp50 miliar. Hal itu akan dimaksimalkan melalui pengumpulan Baznas di berbagai daerah.
"Kami menargetkan Rp50 miliar untuk rekonstruksi pondok pesantren dan rumah ibadah yang rusak terdampak gempa. Seperti kita ketahui, gempa ini telah meluluhlantakkan banyak bangunan. Rekonstruksi pesantren dan rumah ibadah seperti yang telah kami lakukan di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, beberapa waktu silam," kata Noor.
Untuk memaksimalkan hal itu, Baznas akan menggencarkan pengumpulan serta membutuhkan kolaborasi masyarakat untuk terus saling berbagi kepada sesama. "Kami bersinergi dengan Baznas dari berbagai daerah untuk mencapai target itu. Baznas tentunya juga membutuhkan dukungan dari muzaki dan masyarakat Indonesia yang sudah sangat terkenal sangat dermawan," kata Noor.