Senin 28 Nov 2022 19:06 WIB

Bersama Baznas, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Bantu Korban Gempa Cianjur

Pemerintah harus segera memutuskan soal relokasi warga terdampak

Red: Hiru Muhammad
Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Tubagus Ace Hasan Syadzily bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengunjungi korban bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat, (25/11/2022).
Foto: istimewa
Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Tubagus Ace Hasan Syadzily bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengunjungi korban bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat, (25/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Tubagus Ace Hasan Syadzily bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengunjungi korban bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat, (25/11/2022). 

Dalam kunjungannya bersama Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA dan Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA, Ace memberikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras siang dan malam untuk membantu penyintas bencana. 

Baca Juga

“Kini masyarakat terdampak membutuhkan uluran kita semua. Inilah saat yang tepat untuk berbagi dengan sesama, demi mendorong kebangkitan saudara-saudara kita yang terdampak bencana," kata Ace. 

Ace melanjutkan, langkah-langkah tepat harus segera dilakukan termasuk menghitung ulang dana siap pakai yang dimiliki agar bisa dipertanggungjawabkan. Pasalnya, persoalan penanganan pasca bencana menjadi bahan evaluasi bersama.

array(18) { ["visual"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#87 (1) { ["oid"]=> string(24) "640ee2ec9548e3158a49422d" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "vHIq7llKtME" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/vHIq7llKtME" ["posisi"]=> string(6) "visual" } ["retizen"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#88 (1) { ["oid"]=> string(24) "6417b4e22868e5273d326de5" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8j277q" ["video_url"]=> string(76) "https://tv.republika.co.id/berita/rrgo26216/interaksi-1-jogja-darurat-klitih" ["posisi"]=> string(7) "retizen" } ["rejabar"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#89 (1) { ["oid"]=> string(24) "6419011b7a21431d49253877" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "ll1LImbQjPs" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/ll1LImbQjPs" ["posisi"]=> string(7) "rejabar" } ["rejogja"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#90 (1) { ["oid"]=> string(24) "6419011b7a21431d49253878" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "ll1LImbQjPs" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/ll1LImbQjPs" ["posisi"]=> string(7) "rejogja" } ["sport"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#91 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431478" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(5) "sport" } ["ameera"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#92 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431472" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(6) "ameera" } ["ekonomi"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#93 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431473" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(7) "ekonomi" } ["internasional"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#94 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431474" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(13) "internasional" } ["network"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#95 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431475" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(7) "network" } ["news"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#96 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431476" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(4) "news" } ["sharia"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#97 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431477" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(6) "sharia" } ["tekno"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#98 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431479" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(5) "tekno" } ["home-desktop"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#99 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55e34598bc59c37b6632" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8itp3u" ["video_url"]=> string(74) "https://tv.republika.co.id/berita/rr0b9e216/duit-eps-11-pajak-vs-zakat " ["posisi"]=> string(12) "home-desktop" } ["home-mobile"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#100 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55e34598bc59c37b6633" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8itp3u" ["video_url"]=> string(74) "https://tv.republika.co.id/berita/rr0b9e216/duit-eps-11-pajak-vs-zakat " ["posisi"]=> string(11) "home-mobile" } ["ihram"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#101 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a98f50dfb3d59ee3d0c18" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8j6afw" ["video_url"]=> string(72) "https://tv.republika.co.id/berita/rrmyiw467/siapkah-kita-sambut-ramadhan" ["posisi"]=> string(5) "ihram" } ["iqra"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#102 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a98f50dfb3d59ee3d0c19" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8j6afw" ["video_url"]=> string(72) "https://tv.republika.co.id/berita/rrmyiw467/siapkah-kita-sambut-ramadhan" ["posisi"]=> string(4) "iqra" } ["islamdigest"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#103 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a98f50dfb3d59ee3d0c1a" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8j6afw" ["video_url"]=> string(72) "https://tv.republika.co.id/berita/rrmyiw467/siapkah-kita-sambut-ramadhan" ["posisi"]=> string(11) "islamdigest" } ["khazanah"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#104 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a98f50dfb3d59ee3d0c1b" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8j6afw" ["video_url"]=> string(72) "https://tv.republika.co.id/berita/rrmyiw467/siapkah-kita-sambut-ramadhan" ["posisi"]=> string(8) "khazanah" } }

“Seperti yang disampaikan oleh presiden, untuk memberikan bantuan dana bagi rumah rusak tentu penggunaan dana tersebut harus berasal dari daerah dan siap pakai kalau dalam kondisi tanggap darurat, itu bisa dikeluarkan Tetapi kalau nanti pada saat rehab rekon maka itu harus didasarkan pada data yang akurat sehingga kebutuhan masyarakat betul-betul terpenuhi,” ujar Ace.

Menurutnya, Pemerintah pusat dan daerah harus merumuskan bersama terutama dalam hal misalnya tempat baru atau relokasi bagi warga.“Termasuk memastikan jumlah pengungsi yang cukup banyak ini, apakah dalam jangka waktu tertentu, mereka akan tetap tinggal, kemudian misalnya kalau mau kembali ke rumahnya masing-masing, apakah rumah rusaknya tersebut sudah bisa dibangun oleh pemerintah. Nah ini harus kita pastikan dan tentu nanti secara detail Komisi VIII DPR RI dengan teman-teman akan membahasnya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA menegaskan, untuk pembangunan kembali pondok pesantren dan rumah ibadah, Baznas menargetkan dana pengumpulan Rp50 miliar. Hal itu akan dimaksimalkan melalui pengumpulan Baznas di berbagai daerah.

"Kami menargetkan Rp50 miliar untuk rekonstruksi pondok pesantren dan rumah ibadah yang rusak terdampak gempa. Seperti kita ketahui, gempa ini telah meluluhlantakkan banyak bangunan. Rekonstruksi pesantren dan rumah ibadah seperti yang telah kami lakukan di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, beberapa waktu silam," kata Noor.

Untuk memaksimalkan hal itu, Baznas akan menggencarkan pengumpulan serta membutuhkan kolaborasi masyarakat untuk terus saling berbagi kepada sesama. "Kami bersinergi dengan Baznas dari berbagai daerah untuk mencapai target itu. Baznas tentunya juga membutuhkan dukungan dari muzaki dan masyarakat Indonesia yang sudah sangat terkenal sangat dermawan," kata Noor.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Array
(
    [id_ayat] => 799
    [id_surat] => 6
    [nama_surat] => الانعام
    [nama_surat_latin] => Al-An'am
    [nomor_ayat] => 10
    [ayat_text] => وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِيْنَ سَخِرُوْا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ
    [ayat_translate] => Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, sehingga turunlah azab kepada orang-orang yang mencemoohkan itu sebagai balasan olok-olokan mereka.
    [tafsir_ayat] => Sesudah Allah menerangkan kekacauan pikiran orang-orang kafir tentang kerasulan dimana mereka terus menerus mengingkarinya, maka ayat ini menjelaskan, bahwa sikap perlawanan mereka terhadap kerasulan Muhammad serupa dengan perlawanan orang-orang kafir terhadap rasul-rasul Allah pada zaman dahulu. Permusuhan dan penghinaan yang dialami Nabi Muhammad dialami pula oleh rasul-rasul sebelum beliau. Firman Allah:

Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya. (Yasin/36: 30)

Penghinaan orang-orang kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad merupakan kelanjutan dari permusuhan manusia terhadap para rasul sejak zaman dahulu, maka akibat yang mereka hadapi tentulah sama dengan akibat yang dihadapi oleh umat terdahulu. Ayat ini menjelaskan bahwa mereka yang mencemoohkan dan menghinakan para rasul akan ditimpa azab.

Ayat ini menerangkan sunatullah yang berlaku bagi umat manusia di masa dahulu dengan para rasul Allah. Ayat ini juga sebagai penghibur dan pelipur hati Nabi Muhammad, karena penghinaan kaumnya kepadanya, yaitu berita kemenangan terakhir kelak bagi Nabi dan pengikut-pengikut beliau, dan kekalahan musuhnya. Hanya saja kaum Nabi Muhammad tidak akan menerima azab seperti umat-umat yang lalu, yakni kemusnahan dan kebinasaan hidup. Azab yang dijatuhkan kepada mereka tidaklah mengakibatkan kemusnahan dan kehancuran karena Nabi Muhammad adalah "Nabiyyurrahmah", nabi yang membawa rahmat kepada umat manusia.
    [tafsir_sumber] => Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia
)
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement