REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan selama sepekan terkahir di Cianjur menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan magnitudonya secara fluktuatif semakin mengecil dan frekuensi kejadiannya semakin jarang. Dengan melemahnya gempa, masyarakat sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya.
"Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, maka masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing, dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur," ujar Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana, Senin (28/11).
" Bagi warga yang kembali ke rumah diimbau untuk menata perabotan rumahnya sedemikian rupa agar jalur evakuasi keluar menjadi lapang dan tidak terhalang oleh benda apapun," sambungnya.
Warga juga dianjurkan untuk menjauhkan seluruh benda-benda berat yang berada di atas perabotan (lemari dan lainnya), atau benda-benda tergantung yang dapat berpotensi jatuh menimpa penghuninya jika terjadi guncangan. BMKG juga meminta masyarakat tetap tenang dengan terus memonitor perkembangan terkini informasi gempabumi dari aplikasi mobile phone info BMKG dari atau menghubungi call center 196.
Hingga Senin (28/11) pukul 17.00 WIB, korban meninggal dunia menjadi 323 jiwa. Tim gabungan berhasil menemukan 2 jenazah di Kecamatan Cijedil, sehingga data warga hilang berkurang menjadi 9 jiwa.
Kerusakan infrastruktur tercatat 26.237 rumah rusak berat, 14.196 rumah rusak sedang, dan 22.786 rumah rusak ringan. Infrastruktur lain yang mengalami kerusakan yaitu 471 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran.