REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasok kebutuhan air bagi warga terdampak gempa bumi bermagnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis di Cianjur, Jawa Barat, Senin, mengatakan BNPB bersama PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur mendistribusikan air secara rutin menggunakan mobil tangki.
Gempa M 5,6 di Cianjur menyebabkan kerusakan pada beberapa instalasi perpipaan PDAM Tirta Mukti, sehingga air meluber ke segala arah termasuk selokan.
Air yang mengalir ke jalanan dan selokan itu dimanfaatkan warga Kampung Nagrak Wetan, RT02 RW11 Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur.
Kepala Bagian Perencanaan PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur Hadi Koswara mengakui air bocor dari pipa tersebut digunakan warga terdampak gempa.
Hadi mengungkapkan gempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11) itu merusak instalasi air bersih, kemudian pihak PDAM Tirta Mukti memperbaiki saluran pipanisasi setelah dua hari terjadi gempa.
Petugas PDAM Tirta Mukti yang memperbaiki pipanisasi membutuhkan waktu karena faktor keamanan. Sebab, lokasi titik kerusakan pipa itu berada di jalur utama lalu lintas logistik dan evakuasi warga terdampak gempa bumi.
"Karena alasan keamanan. Jadi jalur itu adalah jalur utama untuk evakuasi," ujar Hadi.
Usai perbaikan pipa PDAM, warga tidak lagi memanfaatkan air yang mengalir ke selokan karena kondisi air kembali keruh.
Petugas BNPB dan PDAM Tirta Mukti juga mensosialisasikan agar warga pengungsi agar tidak memanfaatkan air sembarangan atau air kotor untuk segala kebutuhan air selama masa darurat bencana.
Hal itu dilakukan guna mencegah penyakit yang bersumber dari air yang tidak higienis seperti diare, gatal-gatal dan penyakit lainnya.