DIPLOMASI REPUBLIKA, HELSINKI -- Warga Muslim Indonesia di Finlandia menghidupkan tradisi "yasinan" yaitu membaca surat Yasin dan mengirimkan doa kepada orang tua serta leluhur yang sudah berpulang. Acara ini digelar Sabtu (26/11/2022) di gedung community center Pikku Huopalahti
Tradisi yasinan (membaca surat yasin) memang diketauhi lebih afdhal (utama) apabila dilakukan setiap Kamis petang alias malam Jumat. Namun, tuntutan pekerjaan di Eropa yang sangat berbeda dari Indonesia, membuat acara yasinan ini diadakan pada akhir pekan. Rangkaan acara yasinan ini disusun mengikuti tradisi yasinan yang umum di Indonesia.
Acara yasinan ini adalah salah satu dari sekian banyak acara yang dirintis oleh organisasi kemasyarakatan bernama Ikatan Masyarakat Muslim Indonesia di Finlandia (IMMI). ”Saya senang sekali bisa berkumpul dengan teman-teman IMMI. Bisa menjalin silaturrahim dan mempertebal pengetahuan terhadap agama Islam. Saya merasakan banyak manfaatnya”, ujar Duta Besar Indonesia untuk Finlandia Ratu Silvy Gayatri yang juga menghadiri acara yasinan ini.
Acara yasinan ini dimulai dengan shalat berjamaah dan kajian singkat. Mereka menutup acara dengan beramah tamah dan makan bersama. Uniknya, karena saat ini sedang musim dingin, maka jarak antara satu shalat dan shalat yang lain sangatlah dekat. Sehingga, dalam acara yasinan ini shalat dzuhur, ashar, dan juga maghrib dapat dilakukan secara berjamaah.
Menjadi Muslim di Finlandia
Muslim Finlandia, sebagaimana kebanyakan negara Eropa lainnya, adalah kelompok minoritas. Dari 5,5 juta penduduk Finlandia, tidak lebih dari 0,4 persen di antaranya adalah Muslim. Tidak semua kota di Finlandia memiliki masjid. Kalaupun ada, tidak semua masjid memfasilitasi ibadah dalam bahasa Inggris. Kebanyakan masjid di Finlandia berbasis bahasa Finlandia atau bahasa Arab.
Selain itu, tidak semua masjid memiliki area ibadah tersendiri untuk jamaah wanita. Untuk bisa menikmati ibadah bersama yang menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh orang Indonesia, yang juga merangkul jamaah wanita, seringkali Muslim Indonesia dari berbagai kota di Finlandia harus bepergian ke Helsinki.
Maka dari puluhan Muslim Indonesia menghadiri acara yasinan, tidak sedikit di antara mereka yang berasal dari luar kota. Mereka ada yang tinggal di Porvoo yang berjarak 51 kilometer dari Helsinki. Ada pulang orang yang tinggal diTampere, 100 kilometer dari Helsinki.
”Perlu banget kayaknya ada siraman rohani gini paling enggak sebulan sekali,“ ujar seorang mahasiswi Indonesia program magister di University of Helsinki.
Selain yasinan, IMMI juga rutin mengadakan berbagai kegiatan Islami, mulai dari kelas belajar Alquran untuk dewasa dan anak, kajian atau ceramah bulanan, pengumpulan sedekah, membersihkan masjid, rihlah, kunjungan sosial seperti menjenguk orang sakit atau peduli kematian), dan kegiatan menarik lainnya. Tidak lupa, Idul Fitri dan Idul Adha juga selalu menjadi dua ajang terbesar yang dijalankan oleh IMMI dengan dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Helsinki.
Pada acara yasinan kali ini, IMMI menerima dan menyalurkan sedekah dari jamaah untuk korban terdampak oleh gempa bumi pada Senin lalu, 21 November 2022. Maka terkumpullah dana sebesar 257 euro. Sumbangan ini disalurkan kepada salah satu pesantren di Cianjur. (yen)