Selasa 29 Nov 2022 06:44 WIB

Penikmat Piala Dunia Non-Muslim Antusias Belajar Islam di Masjid Katara

Sebagian besar pengunjung bertanya tentang kehidupan Muslim berdasarkan nilai Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Agung Katara (Masjid Biru) di Desa Budaya Katara, Doha, Qatar menjadi tempat belajar Islam bagi penikmat Piala Dunia 2022. Penikmat Piala Dunia Non-Muslim Antusias Belajar Islam di Masjid Katara
Foto: Anadolu Agency
Masjid Agung Katara (Masjid Biru) di Desa Budaya Katara, Doha, Qatar menjadi tempat belajar Islam bagi penikmat Piala Dunia 2022. Penikmat Piala Dunia Non-Muslim Antusias Belajar Islam di Masjid Katara

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Salah satu atraksi yang ada di Desa Budaya Katara, Doha, Qatar adalah Masjid Agung Katara (Masjid Biru). Tempat ibadah ini disebut-sebut selalu menjadi pusat atraksi bagi para pelancong.

Selama gelaran Piala Dunia 2022, ajang yang mendatangkan lebih banyak wisatawan mencanegara, terlihat orang asing non-Muslim penasaran dengan setiap adzan bagi umat Islam. Banyak di antara mereka sudah memasuki halaman masjid dan mengambil foto sebagai kenang-kenangan.

Baca Juga

Dilansir di The Peninsula Qatar, Selasa (29/11/2022), Desa Budaya Katara telah dikunjungi ribuan pengunjung setiap harinya. Di dalamnya, ditampilkan ratusan kegiatan seni, budaya dan hiburan yang bertepatan dengan Piala Dunia FIFA Qatar 2022.

Pengurus desa ini bahkan telah mendirikan sebuah lounge di dekat masjid. Di dekatnya juga terdapat sebuah papan bertuliskan: “Tanyakan kepada saya tentang wanita di Qatar.”

Di ruang tunggu ini, pengunjung wanita asing dapat duduk sembari minum teh dan kopi, sekaligus belajar tentang kehidupan sosial di Qatar dengan sejumlah sukarelawan menjawab pertanyaan mereka.

“Tujuan mempersiapkan tempat ini (lounge) di dekat masjid adalah memperkenalkan orang asing tentang budaya pakaian, makanan dan minuman, adat istiadat dan tradisi Qatar. Sebagian besar pertanyaan mereka adalah tentang hubungan sosial keluarga Qatar dan tradisi pernikahan," ucap salah satu relawan, Umm Ahmed.

Pertanyaan terkait kehidupan sosial ini kebanyakan tentang kehidupan seorang Muslim berdasarkan nilai-nilai Islam. Banyak pengunjung mengakui pandangan mereka tentang Islam dan Muslim dinodai oleh banyak prasangka yang tidak dapat dibenarkan. Tetapi, berada di Qatar telah membantu mengubah pandangan mereka 180 derajat.

Di pintu masuk masjid, ada pegawai dan mubaligh dari Qatar Guest Center untuk memperkenalkan Islam kepada Yayasan Amal Idul Fitri. Mereka menerima non-Muslim dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar masjid. Mereka juga mengatur masuknya mereka ke masjid setelah sholat agar lebih mengenal suasana dalam masjid.

Baca juga : Misteri Hilangnya Kiper Inter Milan dari Skuad Timnas Kamerun di Piala Dunia Terjawab

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement