Selasa 29 Nov 2022 08:23 WIB

UMP Jabar Naik 7,88 Persen

Keputusan yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ini diumumkan secara langsung oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja pada Senin (28/11/2022).

Rep: Arie Lukihardianti bandung 24jam/ Red: Partner
.
Foto: network /Arie Lukihardianti bandung 24jam
.

Ilustrasi Pekerja. Dok. Pixabay
Ilustrasi Pekerja. Dok. Pixabay

BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan kenaikan upah minimum provinsi Jawa barat sebesar 7.88 persen. Keputusan yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ini diumumkan secara langsung oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja pada Senin (28/11/2022).

Jabar menetapkan UMP tahun 2023 sebesar 1.986.670,17 rupiah atau naik 7,88 persen dari tahun sebelumnya. Adapun UMP 2022 sebesar 1.841.487,31 rupiah.

"Pada hari ini kita telah mendapatkan (informasi) terkait dengan keputusan Gubernur ini, yang telah ditandatangani per tanggal 25 November 2022," kata Setiawan Wangsaatmaja.

UMP 2023 harus sudah dibayarkan per tanggal 1 Januari 2023. Adapun jika terdapat kabupaten/ kota yang tidak menetapkan upah minimum kabupaten/kota (UMK), maka besaran upah UMK tahun 2023 mengacu pada UMP 2023.

Menurut Setiawan, dalam menetapkan UMP 2023 Pemdaprov Jabar mengikuti Permenaker Nomor 18 tahun 2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023.

"Ini di dalamnya ada formulasi bagaimana menghitungnya. Sekali lagi bahwa Provinsi tidak membuat rumus sendiri, tapi didasarkan pada formulasi yang ada pada Permenaker Nomor 18 tahun 2022," ucap Setiawan.

Perhitungannya, pertama yang dipertimbangkan mengacu kepada besaran inflasi Jabar year on year (yoy) September 2021 hingga September 2022 sebesar 6,12 persen.

Kedua, pertumbuhan ekonomi Jabar yang dihitung dari perubahan pertumbuhan ekonomi Provinsi kwartal I, II, dan III tahun berjalan, serta kwartal IV tahun sebelumnya, terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi kwartal I, II, III tahun sebelumnya, dan kwartal IV pada dua tahun sebelumnya. Hasilnya adalah 5,88 persen.

Ketiga, ada faktor alfa yakni kontribusi buruh dalam industri, investasi pengusaha, harga bahan baku, dan lain - lain. Besarannya sesuai Pemenaker ditetapkan 0,1- 0,3.

Di Jawa Barat dipilih faktor alfa 0,3 atau yang paling maksimal sebagai apresiasi kepada buruh. Oleh karena itu, jatuhlah bahwa kenaikan UMP 2023 Jabar sebesar 7,88 persen. Maka UMP 2022 sebesar 1.841.487,31 rupiah ditambah kenaikan 7,88 persen atau 145.182,86 rupiah, maka UMP Jabar 2023 adalah 1.986.670,17 rupiah.

"Inilah dengan formula tersebut yang kita dapatkan. Jadi ini adalah the best yang kita ambil untuk perhitungan UMP. Ini berlaku untuk satu tahun kerja, sementara UMK akan diumumkan maksimal 7 Desember," pungkas Sekda Setiawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement