Selasa 29 Nov 2022 09:49 WIB

Perangkat Lunak Bermasalah, Tesla Tarik 80 Ribu Mobil dari Pasaran

Otoritas China menyebut Tesla sempat menarik 68 ribu mobil model S dan X pada 2020

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mobil Tesla di stasiun pengisian daya di Westfield Mall di Bethesda, Maryland, AS.  Tesla Inc menarik lebih dari 80 ribu mobil yang diimpor ke China yang diproduksi sejak awal 2013. Dikutip dari Reuters, Senin (28/11/2022), regulator pasar China mengungkapkan hal tersebut dilakukan karena masalah perangkat lunak dan sabuk pengaman.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Mobil Tesla di stasiun pengisian daya di Westfield Mall di Bethesda, Maryland, AS. Tesla Inc menarik lebih dari 80 ribu mobil yang diimpor ke China yang diproduksi sejak awal 2013. Dikutip dari Reuters, Senin (28/11/2022), regulator pasar China mengungkapkan hal tersebut dilakukan karena masalah perangkat lunak dan sabuk pengaman.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tesla Inc menarik lebih dari 80 ribu mobil yang diimpor ke China yang diproduksi sejak awal 2013. Dikutip dari Reuters, Senin (28/11/2022), regulator pasar China mengungkapkan hal tersebut dilakukan karena masalah perangkat lunak dan sabuk pengaman. 

Sebelumnya, produsen mobil listrik yang berbasis di AS itu telah menarik kembali 67.698 mobil Model S dan Model X yang diimpor ke China antara 25 September 2013 dan 21 November 2020. Hal tersebut dilakukan  masalah perangkat lunak yang memengaruhi sistem manajemen baterai di kendaraan.

Tesla mengatakan akan meningkatkan perangkat lunak kendaraan yang ditarik kembali. Tesla juga menarik kembali 2.736 mobil Model 3 yang diproduksi antara Januari dan November 2019. Begitu juga dengan 10.127 mobil buatan China dengan model yang sama yang diproduksi antara 14 Oktober 2019 dan 26 September 2022.

Pada April 2022, Tesla juga menarik total 127.785 unit mobil Model 3 di China. Upaya tersebut dilakukan karena adanya potensi kesalahan pada komponen semikonduktor yang dapat menyebabkan tabrakan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement