REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, DIY, menyiapkan seluruh perangkat yang ada guna menghadapi bencana dan ancaman cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir. Selain itu, pemkab juga membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di sejumlah wilayah dalam rangka siaga kebencanaan.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan berbagai kesiapan sudah dilakukan Pemkab Sleman, salah satu upaya yang dilakukan yaitu menggelar edukasi siaga bencana pada awal bulan lalu.
"Kebetulan awal bulan kemarin ini kita sudah mengadakan apel siaga bencana di Sleman dalam rangka untuk mengedukasi atau menyiapkan kembali semua terkait dengan kegiatan relawan kebencanaan bencana. Di situ ada BPPD, ada relawan, ada Tagana yang siaga, desa siaga bencana, dan lain sebagainya," kata Danang, Sabtu (26/11/2022) lalu.
Danang mengatakan kesiapan itu dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana yang tiba-tiba dan sulit ditebak kedatangannya. Dengan upaya tersebut diharapkan Pemkab Sleman bisa meminimalisasi dampak yang terjadi akibat bencana yang terjadi. "Tapi kalau kita sudah siap insya Allah nanti apapun bencananya bisa kita tangani secara cepat dengan koordinasi yang akurat," ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkab Sleman juga menganggarkan anggaran yang tidak sedikit terkait penanggulangan kebencanaan. Adapun besaran yang disiapkan Pemkab Sleman untuk menangani berbagai bencana kurang lebih sebesar RP 10 miliar.
"Kita pasti di bencana ini tiap tahunnya menganggarkan biaya tidak terduga. Karena bencana ini kan datangnya tiba-tiba kita tidak tahu, di titik kita hampir Rp 10 miliar termasuk untuk kegiatan bencana apapun, tidak hanya bencana alam tapi bencana kesehatan juga termasuk covid," katanya.
Menurutnya, dari 86 kalurahan di Sleman, 56 kalurahan tanggap bencana sudah di-launching. Sebanyak 30 kalurahan lainnya akan menyusul. Selain itu, Kabupaten Sleman juga telah memiliki 3.000 relawan yang siap membantu menangani berbagai bencana yang ada.
"Insya Allah kita relawan yang paling banyak ada 2.500-3.000, nah ini yang menjadi memperingan tugas kita karena relawan ini dengan swadaya dengan kemampuan relawannya tidak mengharap apa-apa, kalau ada bencana kita calling dengan BPPD dia langusng bertindak dan tersebar di Sleman nah ini penting. jadi kalau ada bencana dimanapun relawan ini bisa kita kontak sesuai dengan wilayahnya masing-masing," tuturnya.
Pengukuhan pengurus KSB
Sementara itu Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengapresiasi terbentuknya KSB di sejumlah wilayah yang ada di Sleman. Terbaru, Kustini mengukuhkan pengurus KSB di Condongcatur.
Ia mengatakan, pengukuhan pengurus-pengurus KSB menjadi wujud nyata keseriusan dan kepedulian Pemkab Sleman dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sleman. Melalui pengukuhan pengurus KSB ini, Kustini menitipkan harapan yang tinggi
"Kami berharap, dengan keberadaan saudara-saudara dalam KSB dapat semakin memperkuat dan melengkapi seluruh unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sleman," kata Kustini, beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman, Eko Suhargono mengungkapkan, sampai saat ini sudah ada 19 KSB dibentuk diSleman. Ia menargetkan empat KSB dibentuk pada 2022 ini.
Tidak hanya itu, Pemkab Sleman juga telah mengukuhkan Forum Komunikasi KSB. Eko menjelaskan adapun tugas FK KSB antara lain melaksanakan komunikasi. Lalu, konsultasi, integrasi, sinkronisasi, dan koordinasi dalam rangka peningkatan peran dan fungsi KSB.
Kemudian, membantu pemerintah dalam pembinaan KSB serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada Dinas Sosial Sleman. "Saya berharap, setelah dikukuhkan FK KSB untuk dapat segera bekerja serta menjalankan peran dan fungsinya secara optimal," ujar Eko, seperti dalam siaran pers.