Selasa 29 Nov 2022 12:15 WIB

Jokowi: Silakan Tafsirkan Siapa Rambut Putih

Jokowi mengatakan, orang yang sungguh-sungguh dalam bekerja pasti memengaruhi fisik.

Presiden Joko Widodo (tengah)
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Presiden Joko Widodo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan siapa saja menafsirkan pernyataannya tentang pemimpin berambut putih. Jokowi menyinggung sosok calon pemimpin berambut putih saat menghadiri Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno(GBK), Jakarta Selatan, Sabtu (26/11/2022).

"Ya ditafsirkan apa pun silakan; tetapi memang dalam orang bekerja, kalau sungguh-sungguh dan kerja keras, pasti akan memengaruhi fisiknya," kata Jokowi usai menghadiri acara di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.

Baca Juga

Dalam kegiatan yang digelar kelompok relawan tersebut, Jokowi menilai bahwa calon pemimpin dengan rambut putih adalah sosok yang benar-benar memikirkan rakyat, berbeda dengan tokoh dengan wajah mengkilap dan tanpa kerutan. "Termasuk juga rambut, karena mikirnya sangat keras untuk rakyat, maka bisa saja rambutnya jadi putih; dan banyak yang rambutnya putih, seperti Hatta Rajasa, Ganjar Pranowo, termasuk Pak Prabowo Subianto, rambutnya juga agak putih, dan lainnya," tambah Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Pontianak.

Sebelumnya, dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion GBK, Sabtu, Jokowi menyampaikan pesan kepada ribuan relawan untuk memilih pemimpin yang sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat Indonesia. Dia menilai kesungguhan pemimpin itu bisa dilihat dari tampilan fisiknya, seperti rambut dan perawatan wajah. "Perlu saya sampaikan. Perlu saya sampaikan, pemimpin, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya," kata Jokowi di GBK, Jakarta, Sabtu.

Pertama, menurut dia, seorang pemimpin yang memikirkan rakyat akan terlihat dari rambutnya. Dia menyinggung sosok 'rambut putih' yang disebutnya sebagai pemimpin yang memikirkan rakyat.

"Ada juga yang mikirn rakyat sampai rambutnya putih semua ada, ada itu," kata dia.

Mengenai acara Temu Akbar Pasukan Merah, Panglima Jilha Agustinus dari Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) mengatakan kelompoknya bergerak di bidang adat dan budaya dalam mempertahankan serta menggali juga sejarah Dayak. Dia juga mendorong warga Dayak untuk maju. Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) adat Dayak yang bergerak di bidang pelestarian adat dan budaya. 

Tariu Borneo Bangkule Rajakng berusaha mempertahankan tradisi untuk mendorong masyarakat Dayak bersatu, maju, dan bermartabat. "Ritual adat yang dilaksanakan di antaranya memohon kepada Jubata agar NKRI bisa semakin baik dan maju, serta perlindungan dari Jubata agar tanah ini bisa terus sejahtera dan masyarakatnya semakin makmur. Tentunya, kami sangat bergembira karena Presiden Joko Widodo mau hadir di Pontianak untuk kegiatan ini," ujar Agustinus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement