REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut negara-negara di dunia membutuhkan kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan global. Hal ini mengingat situasi global dihadapkan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh satu negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan mulai dari pandemi, perubahan iklim hingga digital teknologi mengharuskan seluruh negara dapat bekerja sama. “Saat ini dunia dihadapkan pada masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh satu negara sendiri. Tapi kadang politik, nasionalistik yang sempit menyebabkan kita itu fragmented,” ujarnya dilansir dari laman Kementerian Keuangan, Selasa (29/11/2022).
Menurutnya Presidency G20 Indonesia berhasil mengatasi hal ini. Kehadiran pemimpin negara anggota G20 merupakan suatu capaian bagi Indonesia.
“Kalau anda tanyakan bahwa kita tetap bisa membuat summit dan kehadiran mereka semua hadir, itu adalah suatu pencapaian. Karena dari Februari sebetulnya keinginan G20 pecah itu sangat riil. Jadi kerjaan untuk membuat ini tetap bersatu is one thing. Itu adalah pencapaian Indonesia,” ucapnya.
Adapun capaian ini juga dapat ditunjukkan dengan keberhasilan dalam merumuskan sebagian besar permasalahan. Menurutnya, banyak persetujuan mengenai penyelesaian krisis pangan, sustainability financing, digital teknologi, global taxation, kemudian juga financial safety net, sehingga, tema yang diusung Indonesia dalam presidensi ini yakni recover together, recover stronger menjadi tepat dan tidak hanya menjadi sekedar deklarasi tanpa hasil.
“Saya akan mengatakan temanya yang recover together recover stronger, ability to bridge the gap, membuat united, dan kita tidak hanya sekedar deklarasi. Tapi tadi mengenai masalah climate change, sustainability, kita bicara tentang masalah pandemi, kita mengeluarkan pandemic fund, itu adalah solidaritas,” ucapnya.