Selasa 29 Nov 2022 20:25 WIB

Polisi Ungkap Satu Korban Keluarga Meninggal di Kalideres Anut Aliran Tertentu

Proses autopsi mencari penyebab kematian satu keluarga di Kalideres masih berjalan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi (kiri), Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan (tengah) dan Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbansops) Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar menunjukkan barang bukti kasus perempuan penodong pistol ke personel Paspampres, di Polda Metro Jaya, Jakarta Rabu (26/10/2022). Ditreskrimum Polda Metro Jaya menetapkan perempuan bernama Siti Elina sebagai tersangka, yang telah mencoba menerobos kawasan Istana Merdeka dan menodongkan pistol ke personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada Selasa 25 Oktober 2022.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi (kiri), Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan (tengah) dan Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbansops) Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar menunjukkan barang bukti kasus perempuan penodong pistol ke personel Paspampres, di Polda Metro Jaya, Jakarta Rabu (26/10/2022). Ditreskrimum Polda Metro Jaya menetapkan perempuan bernama Siti Elina sebagai tersangka, yang telah mencoba menerobos kawasan Istana Merdeka dan menodongkan pistol ke personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada Selasa 25 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengungkap ada kejanggalan dari salah satu korban sekeluarga yang tewas di sebuah rumah di Kompleks Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022). Korban atas nama Budiyanto Gunawan diduga menganut aliran tertentu.

"Bahwa ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada almarhum Budiyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, saat dikonfirmasi, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga

Namun demikian, Hengki tidak membeberkan aliran apa yang dianut korban Budiyanto. Diketahui Budiyanto sendiri merupakan ipar dari Rudyanto. Kejanggalan ini diketahui dari pemeriksaan psikologi forensik. Lalu fakta ini juga dikuatkan dengan temuan di lokasi.

"Hasil penyelidikan sementara dengan melibatkan tim asosiasi psikologi forensik menemukan bahwa ada keidentikan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada di lokasi kejadian," ungkap Hengki.

Lanjut Hengki, saat ini proses autopsi untuk menentukan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, masih berjalan. Dalam proses ini, pihaknya melibatkan sejumlah ahli yang berkompeten.

"Mengenai sebab sebab kematian, kami sedang menanti hasil dari pemeriksaan patologi anatomi yang saat ini sedang di dalami para ahli kedokteran forensik gabungan dari kedokteran forensik Polri maupun RSCM dan Universitas Indonesia," kata Hengki.

Selain proses otopsi, kata Hengki, tim psikolog forensik juga masih menggelar proses investigasi psikologi forensik untuk mendalami kondisi psikologis para korban sebelum meninggal. Namun demikian, proses penyelidikan akan selaku mengacu pada sains dan fakta yang ditemukan oleh penyidik.

"Tim asosiasi psikologi forensik masih terus mendalami motif psikologis kematian melalui otopsi psikologis. Scientific crime investigation selalu menjadi acuan atau metode pembuktian utama," tegas Hengki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement