REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren Tahfidz Baitul Muqoddas Tangerang, Banten, mulai menerima santri baru Tahun Ajaran 2023/2024. Penerimaan santri baru jenjang MTs ini dilakukan pada Ahad lalu.
Penerimaan santri baru diadakan bersama-sama dengan grand launching pesantren dan tabligh akbar. Acara penerimaan itu juga pertanda hari pertama karantina santri tahfidz. Ada delapan santriwati dan tiga santriwan yang sudah beraktivitas di pesantren.
Pengasuh pesantren, kiai Fadil Madkhuri, menjelaskan alasan pesantren memilih pendidikan MTs dibandingkan SMP. "Kami sudah membuka pendaftaran santri baru untuk jenjang MTs. Kenapa kami memilih MTs bukan SMP? Karena agar memudahkan proses administrasi menjadi satu pintu melalui Kementerian Agama. Selain itu, kurikulum MTs Kemenag juga sudah sejalan dengan rencana kurikulum pesantren, sehingga tidak memerlukan banyak penyesuaian," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/11/2022).
Pesantren yang kerap disebut Pesantren BM ini menyediakan program beasiswa dan mandiri bagi santrinya. Calon wali santri dapat memilih program sesuai dengan kemampuan finansialnya. Pesantren yang dikelola oleh Yayasan Tunas Harapan Suci ini menjamin tidak ada perbedaan fasilitas untuk kedua program.
"Meski pilihan program dan biaya setiap santri berbeda-beda, kami menjamin seluruh santri akan mendapatkan fasilitas dan program yang 100 persen sama, tanpa perbedaan," kata Ketua Yayasan Tunas Harapan Suci, HM Fatih Ishlah.
Anggota DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Syahril Baidillah, berharap pesantren BM bisa menjadi wadah perbaikan akhlak bagi remaja di Tanggerang. "Belakangan ini kita sering mendengar berita sedih dari anak-anak muda Kabupaten Tangerang. Salah satunya persoalan maraknya gangster serta penyebaran narkoba. Pesantren BM hadir sebagai salah satu solusi wadah perbaikan akhlak dan pencegahan kemerosotan moral bagi remaja," ujarnya.