Selasa 29 Nov 2022 22:44 WIB

Polda Jabar Atasi Gangguan Psikologis Anak Korban Gempa Cianjur

Polwan Polda Jabar mengajak anak-anak bermain, menghibur, memberikan makanan ringan.

Anak-anak korban gempa Cianjur mendapatkan dukungan kesehatan jiwa psikososial di Lapang Prawatasari, Kabupaten Cianjur, Senin (28/11/2022).
Foto: riga nurul iman
Anak-anak korban gempa Cianjur mendapatkan dukungan kesehatan jiwa psikososial di Lapang Prawatasari, Kabupaten Cianjur, Senin (28/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Anggota kepolisian wanita (Polwan) dari Polda Jabar mengatasi gangguan psikologis anak-anak korban gempa di Kampung Bunipasir Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur. "Polda Jabar kembali memberikan trauma healing (penyembuhan) kepada anak-anak korban bencana gempa bumi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo melalui keterangan tertulis di Cianjur, Selasa (29/11/2022).

Ibrahim mengatakan anggota Polwan Polda Jabar mengajak anak-anak bermain, menghibur, memberikan makanan ringan, serta hadiah. Polwan Polda Jabar juga memberikan bantuan berupa terapi gangguan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya.

Baca Juga

Tampak anak-anak terlihat tertawa dan tersenyum lepas mengikuti kegiatan penyembuhan trauma yang diberikan personel dari kepolisian. Ibrahim menjelaskan anak-anak yang terdampak gempa mengalami gangguan psikologis karena ketahanan fungsi mental yang lemah terutama pada anak-anak.

Ibrahim menegaskan Polri terus melakukan dan mengirimkan tim psikososial (trauma healing) untuk para korban gempa Cianjur di lokasi pengungsian. "Dengan kegiatan trauma healing ini dapat menjadi langkah rehabilitasi yang tepat bagi para korban bencana untuk bisa menyembuhkan diri dari pascabencana," kata Ibrahim.

Polda Jabar mengerahkan sejumlah personel untuk membantu para pengungsi dan warga yang terdampak gempa bumi bermagnitudo 5,6 di Cianjur pada Senin (21/11) siang.

Bahkan, Polda Jabar menurunkan tim trabas motor trail untuk mendistribusikan bantuan berupa obat-obatan, kebutuhan pokok, dan selimut ke lokasi terisolir yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda empat.

Ibrahim menyebutkan daerah terisolir yang dituju, yaitu Posko Cisalak, Posko Barulega, Posko Kebun Lamping, serta Posko Pasir Malang.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement