Rabu 30 Nov 2022 04:16 WIB

7 Fakta Gempa Bumi yang Harus Diketahui, Salah Satunya terkait Gempa Aceh 2004

Walaupun bukan yang terbesar, gempa bumi Aceh telah mengurangi panjang satu hari.

Rep: Ilham Tirta/ Red: Partner
.
Foto: network /Ilham Tirta
.

Bangunan runtuh karena<a href= gempa bumi di wilayah Cianjur, Jawa Barat. (ilustrasi). " />
Bangunan runtuh karena gempa bumi di wilayah Cianjur, Jawa Barat. (ilustrasi).

RUANG TEKNO -- Gempa bumi adalah bencana alam yang paling tidak terduga, namun dapat mengubah kehidupan di planet ini. Gempa bumi bisa terjadi di setiap benua di seluruh dunia, namun tidak ada orang maupun peralatan apapun di dunia ini yang bisa mengetahui kapan itu akan terjadi. Berikut adalah tujuh fakta yang perlu diketahui tentang gempa bumi:

1. Terjadi 500 Ribu Kali Setahun

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan ada sekitar 500.000 gempa bumi terjadi setiap tahun. Banyak di antaranya terjadi jauh di dalam kerak bumi sehingga tidak dapat diketahui tanpa menggunakan seismograf. Ahli seismologi memperkirakan hanya sekitar 20 persen dari gempa bumi di dunia yang dirasakan oleh manusia dan sekitar 100 kejadian menyebabkan kerusakan.

2. Ring Of Fire (cincin api) adalah zona panas wilayah gempa

Wilayah di sekitar Samudra Pasifik dari Selandia Baru hingga Amerika Selatan adalah sarang aktivitas gempa dunia dan dikenal sebagai Ring of Fire. USGS memperkirakan bahwa 90 persen gempa bumi terjadi di wilayah ini. Para ahli mengatakan, banyaknya gunung berapi dan pergerakan lempeng tektonik yang konstan berperan dalam aktivitas tersebut.

Wilayah gempa yang terbentang dari Jawa ke Sumatra melalui Himalaya, Mediterania, dan terus ke Atlantik. Sabuk ini menyumbang sekitar 17 persen dari gempa bumi terbesar di dunia, termasuk beberapa yang paling merusak.

3. Skala Gempa

Charles F Richter mengembangkan skala asli gempa pada tahun 1935. Seiring waktu, teknologi telah meningkat dan para peneliti saat ini menggunakan skala besaran momen untuk mengukur ukuran suatu peristiwa.

Tidak ada batasan seberapa kecil atau besar nilai magnitudo dalam skala, tetapi sebagian besar grafik biasanya menunjukkan rentang dari 0 hingga 10. Gempa bumi dengan magnitudo kurang dari 2,0 tidak dapat dirasakan, tetapi merupakan yang paling banyak terjadi. Kerusakan akibat gempa bumi tidak akan terjadi hingga mencapai magnitudo 4,0 ke atas.

4. Gempa Bumi Terbesar yang Tercatat Berkekuatan 9,5

USGS mencatat gempa terbesar yang pernah dilaporkan berpusat di Chili pada 22 Mei 1960. Gempa itu berkekuatan 9,5 dan diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.000 orang. Di Indonesia, gempa terbesar yang tercatat adalah gempa bumi berkekuatan 9,1 skala Richter yang terjadi di Aceh pada tahun 2004. Gempa yang disusul tsunami itu menelan korban 227.898 jiwa.

5. Dapat Mengubah Panjang Hari

Gempa bumi dahsyat dapat mempersingkat panjang satu hari untuk seluruh planet. NASA mengatakan, gempa besar dapat menggeser poros Bumi sehingga mengubah panjang hari. Perubahan panjang hari tidak terlihat dengan mata telanjang dan diukur dalam mikrodetik atau sepersejuta detik.

Para ilmuwan percaya gempa bumi berkekuatan 9,1 skala Richter di Aceh pada 2004 mempersingkat panjang hari sebesar 6,8 mikrodetik.

6. Berguncang Singkat

Semakin besar gempa, semakin besar kemungkinan tanah akan berguncang lebih lama. Karena sebagian besar gempa bumi lemah, getarannya hanya berlangsung beberapa detik. Dalam Mega Gempa Bumi yang jarang terjadi, ada kemungkinan goncangan akan berlangsung beberapa menit. Para ahli mengatakan, guncangan yang dirasakan berakhir bukan berarti peristiwa tektonik telah selesai.

Gempa susulan dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah peristiwa utama. USGS mengatakan, gempa bumi susulan disebabkan oleh adanya proses penyesuaian dari keadaan semula. Secara umum, semakin besar gempa aslinya, semakin banyak gempa susulan yang terjadi.

7. Tidak Dapat Diprediksi

Tak seorang pun dapat memprediksi gempa bumi. Para ahli mengatakan itu karena mekanisme yang memicu goncangan terjadi jauh di bawah tanah dalam gerakan lambat. Namun kemajuan ilmu pengetahuan telah memberikan kerangka waktu yang lebih baik dan peta potensi gempa bumi sehingga kita dapat mempersiapkan diri.

Para ahli mengatakan, sistem peringatan dini terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Sistem seperti Shake Alert mendeteksi gelombang pertama yang dipicu oleh guncangan dan dapat mengingatkan orang sebelum datangnya gelombang gempa yang lebih signifikan. Namun, peringatan ini hanya memberi kita waktu beberapa detik untuk bersiap.

Karena fakta tersebut, gempa bumi sering kali menjadi bencana yang mematikan, seperti gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. Hingga Selasa, 29 Oktober 2022, gempa itu telah menelan 327 korban jiwa.

Sumber:

- https://www.foxweather.com/learn/7-facts-about-earthquakes

- https://www.usgs.gov/programs/earthquake-hazards/earthquake-facts-earthquake-fantasy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement