Rabu 30 Nov 2022 07:39 WIB

Rusia Marah Atas Komentar Paus Fransiskus

Paus Fransiskus komentar tentang peran kelompok minoritas Rusia dalam perang

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Rusia telah menyatakan kemarahan atas komentar Paus Fransiskus tentang peran kelompok minoritas Rusia dalam perang di Ukraina.
Foto: AP/Andrew Medichini
Pemerintah Rusia telah menyatakan kemarahan atas komentar Paus Fransiskus tentang peran kelompok minoritas Rusia dalam perang di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Pemerintah Rusia telah menyatakan kemarahan atas komentar Paus Fransiskus tentang peran kelompok minoritas Rusia dalam perang di Ukraina. Terkait hal itu, Moskow telah melayangkan komplain resmi kepada Vatikan.

“Saya menyatakan kemarahan atas sindiran (Paus Fransiskus) semacam itu dan mencatat bahwa tidak ada yang dapat menggoyahkan kohesi serta persatuan rakyat multinasional Rusia,” kata Duta Besar Rusia untuk Vatikan Alexander Avdeev saat diwawancara kantor berita Rusia, RIA Novosti, Selasa (29/11/2022).

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Katolik Amerika yang diterbitkan Senin (28/11/2022) lalu, Paus Fransiskus mengatakan bahwa beberapa aktor paling kejam di antara jajaran Rusia di Ukraina bukan dari tradisi Rusia, tapi minoritas seperti orang Chechen, Buryati, dan sebagainya.

Baca juga : Rusia: Keterlibatan AS yang Kian Dalam di Ukraina Bawa Konsekuensi Mengerikan

“Umumnya, yang paling kejam mungkin adalah mereka yang berasal dari Rusia tetapi bukan dari tradisi Rusia, seperti Chechnya, Buryat, dan sebagainya,” ucap Paus Fransiskus dalam wawancara tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova segera menanggapi komentar Paus Fransiskus. Menurut dia, pernyataan pemimpin umat Katolik dunia itu mencerminkan penyimpangan dan “Russophobia”. “Ini bukan lagi Russophobia, ini penyimpangan pada tingkat yang bahkan tidak bisa saya sebutkan,” ujarnya pada Senin lalu, dilaporkan the Guardian.

Zakharova pun menegaskan persatuan Rusia. “Kami adalah satu keluarga dengan Buryat, Chechnya, dan perwakilan lain dari negara multinasional dan multi-pengakuan kami,” ucapnya.

The Free Buryatia Foundation, sebuah kelompok advokasi yang menentang konflik di Ukraina juga mengkritik komentar Paus Fransiskus.“Stereotipe tetap stereotipe, tidak peduli siapa yang mengulanginya: aktivis, politisi, atau pemimpin spiritual. Dan pernyataan Paus tentang Buryat dan Chechnya yang kejam bukan hanya stereotip rasialis, tetapi juga kebohongan,” kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : Penyamaran Terungkap, Tentara Israel Segera Tinggalkan Qatar

Paus Fransiskus sudah sering memberikan komentar atau pandangannya terkait konflik Rusia-Ukraina. Dia pun beberapa kali melayangkan kecaman pada Moskow karena serangannya dianggap menyasar warga sipil di Ukraina. Pada September lalu, tokoh berusia 85 tahun itu mengatakan, konflik Rusia-Ukraina bukanlah konflik dua negara, tapi dunia.

“Ada perang yang sedang terjadi. Saya pikir itu adalah kesalahan untuk menganggapnya sebagai film koboi di mana ada orang baik dan orang jahat. Juga merupakan kesalahan untuk berpikir bahwa ini adalah perang antara Rusia dan Ukraina. Tidak: Ini perang dunia,” kata Paus Fransiskus pada 28 September lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement