Rabu 30 Nov 2022 15:32 WIB

Wakil Ketua MPR Sebut Pendidikan Berkualitas Lahirkan SDM Unggul

SDM unggul diperlukan Indonesia agar mampu bersaing dengan negara lain

Red: Gita Amanda
Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto mengatakan sektor pendidikan berkualitas menjadi faktor utama lahirnya Sumber Daya Manusia (SDM) unggull. (ilustrasi).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto mengatakan sektor pendidikan berkualitas menjadi faktor utama lahirnya Sumber Daya Manusia (SDM) unggull. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto mengatakan sektor pendidikan berkualitas menjadi faktor utama lahirnya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, yang diperlukan Indonesia agar mampu bersaing dengan negara lain di era kompetisi global ketat.

"Itulah pentingnya dunia pendidikan Indonesia diurus secara serius, karena maju mundurnya sebuah bangsa tergantung dari pengelolaan sektor pendidikannya," kata Yandri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Yandri mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan ke Madrasah Tsanawiyah (MTS) Persatuan Islam (Persis) di Kota Serang, Banten, Selasa (29/11/2022). Yandri menjelaskan pengelolaan sektor pendidikan yang baik di Indonesia harus memperhatikan sisi kualitas merata, mudah diakses, dan terjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok daerah.

Dia juga menilai pendidikan harus bisa dinikmati oleh semua rakyat sesuai amanah yang ditetapkan Pasal 31 UUD NRI Tahun 1945 tentang kewajiban dan hak warga negara Indonesia dalam pendidikan. "Pasal 31 UUD NRI Tahun 1945 mengatur tentang kewajiban dan hak warga negara Indonesia dalam pendidikan, kewajiban Pemerintah di bidang pendidikan dasar dan sistem pendidikan, dan anggaran pendidikan nasional," jelasnya.

Yandri berharap MTS Persis dapat menghasilkan generasi muda Indonesia dengan SDM unggul, sehingga mampu bersaing dan berkompetisi di era modern. Selain itu, dia menceritakan tentang perjalanan hidupnya di masa kecil, terutama saat berjuang menempuh pendidikan di Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Saat itu, listrik belum ada, jalan belum diaspal, dan jembatan hanya di beberapa titik. Untuk menuju sekolah, harus berjalan kaki sejauh 14 kilometer dan tidak menggunakan sepatu," katanya.

Tantangan yang ia hadapi saat itu tidak sekadar jarak ke sekolah yang harus ditempuh, tetapi juga upaya harus menyeberangi sungai karena tidak ada jembatan. Meskipun anak seorang petani, Yandrimengaku dirinya berteman dengan banyak orang dari berbagai kalangan, termasuk anak pejabat, seperti bupati dan kepala cabang bank.

"Hingga akhirnya saya menjadi Wakil Ketua MPR dan telah menjadi anggota wakil rakyat sebanyak tiga periode. Dari anak petani padi dan kopi bisa menjadi Wakil Ketua MPR," kata Yandri.

Dia kemudian memberikan beberapa saran bagi siswa MTSPersis untuk hidup sukses dunia dan akhirat. Pertama ialah taat pada Allah dan Rasul; kedua, jangan melawan orang tua; ketiga, jangan melawan guru; keempat, harus berani, jangan minder, dan jangan pemalu; kelima, berusaha usaha sungguh-sungguh dan diiringi dengan doa.

Dalam kesempatan tersebut, Yandri juga memberikan bantuan kepada MTSPersis berupa sebuah laptop dan 100 bingkisan minyak.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَمَّا رَجَعَ مُوْسٰٓى اِلٰى قَوْمِهٖ غَضْبَانَ اَسِفًاۙ قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُوْنِيْ مِنْۢ بَعْدِيْۚ اَعَجِلْتُمْ اَمْرَ رَبِّكُمْۚ وَاَلْقَى الْاَلْوَاحَ وَاَخَذَ بِرَأْسِ اَخِيْهِ يَجُرُّهٗٓ اِلَيْهِ ۗقَالَ ابْنَ اُمَّ اِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُوْنِيْ وَكَادُوْا يَقْتُلُوْنَنِيْۖ فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْاَعْدَاۤءَ وَلَا تَجْعَلْنِيْ مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Dan ketika Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Musa pun melemparkan lauh-lauh (Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke arahnya. (Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zalim.”

(QS. Al-A'raf ayat 150)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement