REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Dedi Taufik membenahi koordinasi penanganan korban gempa Kabupaten Cianjur di wilayah Kecamatan Bojongicung. Selain itu, dia memastikan, semua kebutuhan logistik hingga upaya pemulihan psikologis bisa terpenuhi.
Menurut Dedi Taufik, upaya itu dilakukan setelah dirinya ditugaskan menjadi Bapak Asuh di wilayah tersebut oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Di wilayah itu juga, Dedi ditugaskan bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Jabar, Linda Al Amin sebagai Ibu Asuh.
Pada Selasa (29/11), dia dan Linda mengunjungi langsung lokasi pengungsian. Dedi menyampaikan keprihatinan dan berbincang mengenai kebutuhan dengan sejumlah warga.
"Sudah beberapa kali saya ke Cianjur. Pekan pertama, kami menyalurkan uang, pakaian, makanan, tenda hasil urunan pegawai Bapenda dan Samsat. Kali ini, saya ditugaskan oleh Pak Gubernur (Ridwan Kamil) jadi Bapak Asuh dan Bu Linda jadi Ibu Asuh di Kecamatan Bojongpicung," ujar Dedi.
Selain itu, pihaknya berbincang dengan warga. Selain menyampaikan duka, dia juga memastikan kepada mereka bahwa pihaknya akan melakukan yang terbaik supaya tetap ada optimisme. "Karena, hal itu penting," ucapnya.
Setelah itu, kata dia, di hari yang sama, dia langsung menggelar rapat dengan perangkat daerah dan unsur dari Kecamatan Bojongpicung. Evaluasi hingga langkah strategis penanganan kedaruratan menjadi salah satu fokus pembahasan.
Pembenahan pertama, kata dia, adalah mempermudah jalur koordinasi dan pembagian tugas secara berkala. Semua itu mencakup banyak hal. Di antaranya berkaitan dengan bantuan, jadwal piket posko dan merealisasikan pinjam pakai kendaraan untuk operasional posko di Kecamatan Bojongpicung.
"Untuk mempermudah komunikasi dan pengkoordinasian bantuan, telah dibuatkan grup Whatsapp. Tadi sudah mengevaluasi operasional piket Posko tanggap bencana juga pemutakhiran jadwal piket posko untuk jangka waktu 1 bulan ke depan," kata Dedi.
Selama masa tanggap darurat ini, kata dia, Bapenda Jabar telah mengirimkan bantuan bencana berupa bantuan keuangan, bantuan makanan, pakaian, tenda, peralatan anak dan dewasa. Serta akan merealisasikan bantuan pinjam pakai unit mobil dan motor untuk operasional posko kecamatan Bojongpicung.
Menurutnya, topik lain yang tak luput dari pembahasan adalah pemulihan psikologis atau trauma healing para warga yang menjadi korban.
"Masih banyak warga yang merasa cemas, takut pascabencana. Dalam waktu dekat kami akan menggandeng psikolog termasuk rohaniawan untuk turut serta memulihkan kondisi emosi dan mental para pengungsi terutama pengungsi anak-anak," paparnya.
Sementara itu, Camat Bojongpicung, Aziz Muslim menilai langkah uang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penanganan terhadap korban sangat berarti. Hasil evaluasi dan rencana yang akan dilakukan bersama Dedi Taufik segera ditindaklanjuti di lapangan.
"Sekarang koordinasi lebih terarah, dan kami akan terus menginformasikan semua perkembangan dan aktivitas Posko Tanggap Bencana Kecamatan Bojongpicung secara berkala," katanya.
Perlu diketahui, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menugaskan setiap Kepala Dinas maupun Kepala Badan di Pemerintah Provinsi Jawa Batat menjadi Bapak Asuh di tiap kecamatan Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa.