Tambang Ilegal Jadi Sorotan Publik, Bupati Klaten Terima Kasih ke Gibran
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Klaten, Sri Mulyani, apresiasi cuitan Walikota Solo Gibran Rakabuming soal tambang ilegal sehingga jadi perhatian publik, Rabu (30/11/2022). | Foto: Republika/Alfian
REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Bupati Klaten Sri Mulyani mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming setelah cuitannya twitternya tentang tambang di Klaten jadi sorotan banyak orang.
"Intinya saya terima kasihlah dengan Mas Gibran ya. Alhamdulillah dengan cuitan Mas Gibran dan memang dulu saya pernah cerita dengan Mas Gibran bagaimana dibantu untuk matur ke Pak Presiden saat itu," kata Mulyani, Rabu (30/11/2022).
Mulyani mengaku sangat mengapresiasi respons Gibran atas aduan tersebut. Sebab, ia berharap hal tersebut menjadi sorotan publik sehingga segera ada tindakan untuk terjun ke Klaten.
"Harapan saya dengan apa ya viralnya ini segera adalah tindakan dari yang terkait untuk segera terjun ke Klaten untuk dilakukan penertiban," katanya.
Mulyani mengatakan di hari sebelumnya sempat ada forum dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bahkan masalah tambang di Klaten pun sempat disinggung di acara itu.
"Kemarin saya berhalangan hadir tapi diwakili oleh Pak Wakil Bupati, dan kemarin Pak Wakil kan ada itu (pertanyaan dari Pak Ganjar-Red) apakah daerah tertekan, kan Pak Wakil menyampaikan tertekan, ya sudahlah, terwakili Pak Wakil sudah menyampaikan," terangnya.
Ketika disinggung apakah ada pihak yang memberatkan dirinya dalam melakukan penertiban tambang ilegal tersebut, Mulyani membantahnya. Namun, benar bahwa ia memang kesulitan dalam menertibkan.
"Kalau tekanan juga gak ada ya, cuman kita sulitkah untuk menertibkan ini, sebenarnya ini juga bukan menjadi tanggung jawab pusat saja, tapi kolaborasi kerja sama antara pemerintah provinsi atau kabupaten untuk sama sama mengerti kan tambang-tambang ilegal di Klaten," katanya.
Mulyani juga mengaku siap apabila diajak untuk melakukan sidak di daerah yang diduga menjadi tempat tambang ilegal tersebut. "Saya diajak senang sekali, saya tunjukkan daerah yang paling rawan itu kan kalau kita ke Girpasang, sudah luar biasa dalamnya itu sudah tidak bisa ditoleransi itu sebenarnya. Memang harus segera ditangani agar tidak menimbulkan korban jiwa dan bencana," tegas dia.