Kamis 01 Dec 2022 00:30 WIB

Polifagia Termasuk Red Flag Diabetes yang Sering tak Disadari

Diabetes tipe 2 bisa memunculkan beberapa tanda peringatan yang kerap tak disadari.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Tanda Anda memiliki kebiasaan makan tidak sehat (ilustrasi). Polifagia merupakan tanda bahwa kadar gula darah sedang rendah.
Foto: www.freepik.com.
Tanda Anda memiliki kebiasaan makan tidak sehat (ilustrasi). Polifagia merupakan tanda bahwa kadar gula darah sedang rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes tipe 2 bisa muncul selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderitanya. Hal ini bisa terjadi karena beberapa red flag atau tanda pEringatan awal dari diabetes jarang disadari oleh penderitanya.

Lebih dari 95 persen kasus diabetes di dunia merupakan diabetes tipe 2. Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang bIsa terjadi dalam hitungan hari atau pekan, kemunculan diabetes tipe 2 bisa berlangsung selama bertahun-tahun.

Baca Juga

Pada tahap awal, diabetes tipe 2 bisa memunculkan beberapa tanda peringatan. Akan tetapi, tanda peringatan ini kerap tak begitu berarti sehingga jarang disadari oleh penderita.

Salah satu tanda peringatan awal dari diabetes tipe 2 yang paling umum adalah polifagia, menurut Diabetes UK. Polifagia atau peningkatan rasa lapar terkait diabetes tipe 2 ditandai dengan kemunculan rasa lapar atau keinginan untuk makan yang berlebih atau lebih intens dari biasanya.

Pada diabetes tipe 2, kemunculan polifagia dipicu kontrol kadar gula darah yang kurang baik. Ketika kadar gula darah terlampau tinggi misalnya, tubuh tidak bisa mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi. Hal tersebut akan membuat seseorang merasa bahwa mereka lapar.

"Hanya dengan makan tak akan menghapuskan rasa lapar akibat polifagia pada orang-orang dengan diabetes yang tak terkontrol," jelas Diabetes UK, seperti dilansir Express, Rabu (30/11/2022)

Kemunculan polifagia juga dapat menandakan bahwa kadar gula darah sedang rendah. Salah satu cara cepat untuk mengantisipasi kadar gula darah rendah adalah dengan mengonsumsi sesuatu yang manis.

Orang-orang yang mengalami polifagia sebaiknya berkonsuktasi dengan dokter untuk mengetahui secara pasti masalah yang mendasarinya. Karena selain diabetes, polifagia juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement