Khawatir Tambang Ilegal Berlanjut, Sumber Air Klaten Bisa Surut
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Klaten Sri Mulyani (tengah) | Foto: Republika/Neni Ridarineni
REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Praktik tambang ilegal dikhawatirkan mengurangi sumber daya air tak hanya di Kabupaten Klaten, namun juga di Kota Solo.
"Yang paling penting adalah itu dampaknya kalau di atas itu terus terusan di gali sumber mata airnya Klten akan susut debitnya akan berkurang banyak," kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, Rabu (30/11/2022).
Selain itu, sumber mata air di Klaten juga mengaliri PDAM Solo. Oleh karena itu, Mulyani menekankan pentingnya untuk segera diambil tindakan atas tambang-tambang ilegal.
"Padahal mata air Klaten itu mengaliri PDAM Solo kan ngambilnya di Klaten. Kalau tambang ini tidak ditertibkan ya nanti akan berdampak dengan debit air yang keluar dari sumber-sumber mata air dari Klaten," katanya.
Mulyani mengatakan salah satu tantangan untuk menertibkan tambang ilegal adalah perihal izin yang ada. "Kalau kewenangan izin di Kementerian ESDM, kemudian ke ESDM provinsi, daerah menerima saja, kalau kita menerima dampaknya saja, pahitnya di kita lah. Jadi kita tidak boleh lempar sana lempar sini tentunya ini jadi tanggung jawab bersama," terangnya.
Ia juga mendengar dalam waktu dekat akan ada inspeksi mendadak dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Berkaitan dengan hal tersebut pihaknya mengaku senang dan siap untuk mengikuti sidak tersebut.
"Pak Gubernur kan ngajak sama Mas Gibran sidak atau menertibkan. Ayo, aku yo seneng, gek dijak kapan, saya tunggu itu ayo," kata bupati.