REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus berupaya mengoptimalkan pencarian beberapa korban yang dilaporkan masih hilang akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompomenuturkan pihaknya mengerahkan Unit Anjing Pelacak (K9) Mabes Polri dan Polda Jabar.
"Upaya Polri dalam proses pencarian korban terus dilakukan dengan mengerahkan tim salah satunya K9 Polri maupun K9 Polda Jabar," kata Ibrahim melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Ibrahim menyebutkan keluarga korban masih menunggu kabar dari Polri terkait informasi keberadaan anggota keluarga yang hilang akibat gempa bumi Cianjur.
Salah satu warga, Agus Supardi menemui anggota Polda Jabar untuk menanyakan informasi keberadaan istri dan anaknya yang hilang saat terjadi gempa bumi. Agus menjelaskan istri dan anaknya diduga tertimbun tanah longsor di Kampung Cugenang RT03/01 Desa Cijendil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Agus menceritakan saat itu sedang berkebun bersama istri dan anaknya di sekitar rumah yang sekarang rata dengan tanah akibat tanah longsor. Agus masih meratapi musibah itu karena belum bertemu dengan anggota keluarga dan kehilangan tempat tinggal.
Pada kesempatan itu, Polri juga memberikan bantuan pangan, pakaian, dan lainnya untuk warga yang terdampak bencana tersebut. Namun, warga mengharapkan pemerintah memberikan perhatian bantuan berupa obat-obatan karena persediaan semakin berkurang.
Hingga hari ke-10 setelah gempa bumi di Cianjur pada Rabu ini, tercatat 703 orang korban luka gempa Cianjur, 39.985 titik pengungsian, 108.720 orang pengungsi terdiri dari 52,987 laki-laki dan 55,733 perempuan, 327 orang meninggal dunia dan 13 orang dalam pencarian.
Sebelumnya, gempa terjadi berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi di sekitar 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB. Pusat gempa bumi itu berada di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur.