REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Berbagai produk usaha mustahik binaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang ada di berbagai daerah, bakal menembus pasar luar negeri. Yang terdekat, produk mustahik binaan Baznas ini bakal diekspor ke Dubai, Uni Emirat Arab.
“Alhamdulillah, ada beberapa produk mustahik binaan yang siap untuk diekspor perdana ke Dubai,” ungkap Pimpinan Baznas RI, Prof (HC) Dr Zainulbahar Noor MEc di sela acara pembukaan Konferensi Zakat Internasional The 6th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) 2022, di gedung Rektorat UIN Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/11).
Baznas RI, jelasnya, terus mendorong peningkatan kemampuan dan pengembangan usaha mustahik binaan yang tersebar di seluruh Tanah Air. Salah satunya dengan mendorong produk mustahik binaan masuk pasar luar negeri.
Dalam hal ini, Baznas RI bekerjasama dengan eksportir bebagai produk UMKM Indonesia. Salah satunya dengan eksportir Maju Jaya Sentosa, yang akan melakukan ekspor perdana produk ustahik binaan Baznas ke Dubai.
Menurutnya, pada penyelenggaraan ICONZ kali ini, program pemgembangan mustahik binaan memang menjadi salah satu penekanan, di samping isu penguatan pemberdayaan zakat produktif dan optimalisasi potensi zakat.
Tekait dengan ekspor produk mustahik binaan ini, lanjut Zainulbahar, Baznas RI telah melakukan pengiriman tak kurang 20 jenis sampel produk mustahik di Indonesia, Dari jumlah tersebut sebanyak 10 sampel produk di antaranya telah disepakati untuk ekspor perdana.
“Sehingga, dalam aktu dekat, Baznas RI akan melakukan ekspor perdana dari sampel 10 produk pengusaha mustahik yang diambil dari seluruh Indonesia,” jelasnya.
Kegiatan ekspor produk mustahik binaan ini, lanjutnya, diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Mou) antara Baznas RI dengan Kepala Koperasi Pasar Halal, Muhammad Fauzianudin Al Arif dan Direktur CV Makmur Jaya Sentosa, Hj Sri Sabbahatun Lc.
Melalui upaya ini, Zaunulbahar berharap akan dapat mendorong peningkatan dan perkembangan usaha para mustahik, demi mencapai kesejahteraan di masa depan.
Karena kemandirian ekonomi mustahik sejalan dengan tujuan Banas RI dalam mendorong peningkatan kesejahteraan umat. “Semoga niat dan usaha kita semua selalu diberi kelancaran, sehingga para mustahik nantinya akan menjadi muzaki dalam memperkuat zakat di negeri ini,” tegasnya.
Di lain pihak, Zainulbahar juga menyampaikan, dunia pendidikan turut menjadi perhatian Baznas pada penyelenggaraan ICONZ ke-6 kali ini, dengan meluncurkan Zakat and Waqf Online University.
Untuk itu Baznas RI sudah bertemu dengan menteri pendidikan maupun staf ahli dalam proses untuk mendapat izin resminya. Peluncuran hari ini sekaligus menandai pendirian Zakat Waqf Online University, berafiliasi dengan universitas di Indonesia.
Sebelumnya –pada periode 2016- 2020-- ICONZ berfokus pada kajian, pengembangan dan literasi terkait zakat. “Sementara periode 2020- 2025 ICONZ lebih menekankan pada aksi dan inovasi bagi kesejahteraan masyarakat serta pengentasan kemiskinan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakul Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi pelaksanaan the 6th indonesia conference of zakat yang diikuti berbagai negara ini.
Nantinya pengurus Baznas dan para duta besar akan membahas persoalan- persoalan ekonomi dan penyelesaian kemiskinan di dunia. “Konferensi zakat internasional ini sekaligus membuktikan bahwa pelaksanaan zakat Indonesia telah mendunia,” tegasnya.
Wagub pun mendukung UIN Walisongo menjadi tuan rumah ajang silaturahmi internasional membahas bagaimana pemulihan ekonomi, mengentaskan kemiskinan di era ekonomi dunia yang sedang tidak membaik.
Karena Baznas RI akan mengajak beberapa negara untuk melakukan MoU terkait pengentasan kemiskinan. “Ini sebuah kebijakan yang bagus dan pembuktian, bahwa dari pengumpulan infaq, zakat, shodaqoh dimulai dari Indonesia akan bemaskahat untuk dunia,” kata Taj yasin.