REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan potensi nilai ekspor Indonesia ke berbagai negara seperti China, Uni Eropa, dan Amerika pada tahun depan bisa menurun. Penurunan ini dipicu karena kondisi ekonomi negara-negara tersebut juga tengah terdampak berbagai krisis.
Kebijakan zero Covid-19 di China, kata Jokowi, juga berdampak pada kondisi ekonomi mereka. Sedangkan di Uni Eropa, pelemahan ekonomi dipastikan akan terjadi. Begitu juga Amerika Serikat yang tengah mengerem pertumbuhan ekonominya sehingga pertumbuhan ekonominya juga akan melemah.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di pertemuan tahunan Bank Indonesia 2022, Rabu (30/11/2022).
“Yang tahun ini, tahun yang lalu melompat sangat tinggi sekali, tapi hati-hati tahun depan bisa menurun karena problem di Tiongkok yang belum selesai, sehingga ekonomi mereka juga turun. Karena policy 0 Covid,” ujar Jokowi.
Karena itu, Jokowi mengingatkan seluruh jajarannya agar tetap berhati-hati dan mewaspadai kondisi ekonomi global. Lebih lanjut, ia juga menceritakan seluruh kepala negara yang menghadiri KTT G20 di Bali kemarin tampak pusing menghadapi berbagai gejolak ekonomi dunia.
Sebab, situasi global yang semakin tidak pasti dan sulit diprediksi ini berdampak di berbagai sektor.
“Dari pertemuan di G20 kemarin, bertemu dengan seluruh kepala negara, negara-negara dengan GDP terbesar di dunia, saya menyimpulkan semuanya pusing. Semuanya pusing, bener. Saya melihat kerutan wajahnya tambah semuanya. Rambutnya di sini tambah putih semuanya. Dan memang situasi global ini confirm, tidak pasti. Masih tidak pasti. Ruwet,” ujar Jokowi.