REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman mengatakan satu jenazah korban gempa Cianjur ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada hari ke-10 proses pencarian, Rabu (30/11/2022) petang. Dengan demikian, jumlah korban meninggal bertambah menjadi 328 orang.
"Jadi hari ini ada penambahan penemuan korban meninggal tertimbun longsor satu orang, sehingga korban meninggal dunia bertambah satu menjadi 328 jiwa," kata Herman saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kantor Bupati Cianjur.
Sementara untuk korban hilang yang masih dalam proses pencarian pada hari ke-10 sebanyak 12 orang. Sedangkan untuk korban luka akibat gempa Cianjur sebanyak 595 orang dan korban luka berat sebanyak 61 orang yang masih dirawat di rumah sakit.
Pada hari ke-10, pihaknya juga sudah mengeluarkan surat terkait pengungsian pada camat dan kepala desa sudah bisa pulang ke rumahnya masing-masing dengan catatan rumahnya tidak berbahaya atau masih layak dihuni. "Untuk warga yang tinggal di pengungsian, sudah dapat pulang ke rumah dengan catatan rumahnya masih aman untuk dihuni, namun mereka diimbau tetap waspada," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut aktivitas gempa bumi di wilayah Cianjur terus melemah. Sehingga warga sudah dapat kembali ke rumah masing-masing, dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur.
Herman menjelaskan, BMKG dalam rilisnya menyatakan hasil monitoring yang dilakukan selama 10 hari terakhir menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan magnitudonya secara fluktuatif semakin mengecil. Sehingga frekuensi kejadiannya semakin jarang.