REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Polisi Spanyol menyelidiki dua bom surat yang dikirim kepada duta besar Ukraina di Madrid dan perusahaan senjata yang memproduksi peluncur roket untuk Kiev. Dalam insiden pertama, seorang petugas kedutaan Ukraina di Madrid terluka saat membuka bom surat yang ditujukan kepada duta besar.
Insiden itu mendorong Kiev untuk memerintahkan keamanan yang lebih besar di semua kantor perwakilannya di luar negeri. Seorang pejabat pemerintah Spanyol, Mercedes Gonzalez mengatakan, surat itu tiba melalui pos biasa dan tidak dipindai. Seorang sttaf kedutaan mengalami luka sangat kecil di satu jari ketika membuka surat itu di taman kedutaan.
Beberapa jam kemudian, sebuah perusahaan senjata di Zaragoza, timur laut Spanyol, menerima paket serupa. Perwakilan pemerintah di Zaragoza, Rosa Serrano, mengatakan, kedua amplop tersebut tampaknya memiliki pengirim yang sama. Hal ini terlihat dari alamat email yang tertulis di belakang kedua amplop.
Serrano mengatakan paket-paket itu berasal dari Ukraina. Perusahaan senjata yang menerima bom surat itu adalah Instalaza, yaitu produsen peluncur roket C90 yang disumbangkan Spanyol ke Ukraina.
Amplop yang dikirim ke Zaragoza berukuran 10 x 15 cm. Serrano mengatakan, ketika diperiksa dengan sinar-X, terlihat bahwa amplop itu berisi bahan peledak dengan kabel yang siap diaktifkan saat amplop dibuka. Polisi langsung meledakkan amplop itu di tempat yang aman. Perusahaan pos milik pemerintah Spanyol, Correos bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.
Area perumahan di sekitar Kedutaan Ukraina di Madrid ditutup. Unit penjinak bom dikerahkan ke tempat kejadian, serta area di sekitar pabrik Zaragoza.
Setelah insiden pertama, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memerintahkan semua kedutaan Kiev di luar negeri untuk segera memperkuat keamanan. Dia juga mendesak Spanyol untuk menyelidiki serangan itu. Sementara Duta Besar Ukraina untuk Madrid, Serhii Pohoreltsev, mengatakan, ancaman bom itu tidak menghalangi tugasnya dan dia tetap bekerja seperti biasa.
"Kami mendapat instruksi dari kementerian di Ukraina bahwa kami harus bersiap untuk segala jenis insiden, dan segala jenis aktivitas Rusia di luar negeri," kata Pohoreltsev.
Pohoreltsev menolak untuk memberikan perincian tentang bagaimana surat itu ditangani. Dia mengatakan, staf yang terluka itu telah mengikuti protokol. Kedutaan akan berupaya untuk memperbaiki protokol tersebut. Pengadilan Tinggi Spanyol telah membuka penyelidikan atas serangan itu sebagai kemungkinan kasus terorisme, kata sumber yudisial.