REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas China mengibarkan bendera nasional setengah tiang sebagai bentuk penghormatan dan duka mendalam atas wafatnya mantan Presiden Jiang Zemin. Komite Pemakaman Kamerad Jiang Zemin dalam suratnya di Beijing tertanggal 30 November 2022 menyebutkan, bendera setengah tiang dikibarkan di Lapangan Tiananmen, Xinhumen, Balai Agung Rakyat, dan Kementerian Luar Negeri China (MFA) yang semuanya berada di Beijing.
Pengibaran bendera setengah tiang juga dilakukan di Kantor Penghubung Pemerintah Pusat China di Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong, Pemerintah Pusat China di Wilayah Administrasi Khusus Makau, kedutaan dan konsulat jenderal China di berbagai negara.
Selama masa berkabung, balai duka akan didirikan di kantor-kantor perwakilan pemerintah China di Hong Kong, Makau dan sejumlah negara, menurut panitia pemakaman. Namun, dalam suratnya itu komite tidak akan mengundang pejabat pemerintah asing, partai politik, dan tokoh-tokoh yang bersahabat dengan China untuk menghadiri pemakaman atau acara perkabungan sesuai kebiasaan yang berlaku di China.
Jiang Zemin meninggal dunia dalam usia 96 tahun di Shanghai, Rabu (30/11) akibat leukimia dan kegagalan sejumlah organ tubuh.
Berita kematian Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (CPC) periode 1989-2002 itu diumumkan secara tertulis oleh Komite Sentral CPC bersama Komite Tetap Kongres Nasional Rakyat China (NPC), Komite Nasional Majelis Konsultasi Politik Rakyat China (CPPCC), Dewan Pemerintahan, dan Komisi Militer Pusat (CMC) di Beijing.
Pengumuman tersebut ditujukan kepada seluruh kader partai, personel militer, dan rakyat China dari semua kelompok etnis.
Mantan Presiden China selama dua periode pada 1993-2003 itu meninggal pada pukul 12.13 waktu setempat (11.13 WIB) saat menjalani perawatan kesehatan di Shanghai.
"Kami sangat berduka atas wafatnya Kamerad Jiang dan semoga kedukaan ini menjadi kekuatan dalam upaya bersama membangun negara sosialis modern di segala aspek demi terciptanya pembaruan China secara menyeluruh sesuai dengan rencana yang dicanangkan dalam Kongres Nasional ke-20 CPC," kata Presiden China Xi Jinping.
Jiang Zemin dianggap sebagai spemimpin luar biasa yang keberhasilannya diakui seluruh kader CPC, personel militer, dan rakyat China dari semua kelompok etnis.
Mendiang juga dianggap sebagai Marxis sejati karena karakternya yang revolusioner proletar, negarawan, ahli strategi militer, diplomat, dan pejuang komunis yang telah lama teruji.
Jiang berhasil memimpin China dalam membangun negara sosialis berkarakterChina dan peletak dasar Teori Tiga Perwakilan yang mengacu pada pembangunan kekuatan produksi, orientasi budaya, dan kepentingan utama mayoritas rakyat China.