Kamis 01 Dec 2022 15:18 WIB

Menteri PUPR Ungkap 183 Investor Malaysia Minati Pembangunan IKN

Indonesia membuka peluang bagi investor lokal dan asing untuk berpartisipasi di IKN

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (ketiga kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), dan Seskab Pramono Anung (kiri) saat bermalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Presiden bersama sejumlah menteri dan lima gubernur di Pulau Kalimantan bermalam di lokasi titik nol IKN Nusantara.
Foto: ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (ketiga kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), dan Seskab Pramono Anung (kiri) saat bermalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Presiden bersama sejumlah menteri dan lima gubernur di Pulau Kalimantan bermalam di lokasi titik nol IKN Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan sekitar 183 investor Malaysia meminati proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

"Saya kemarin ke Kuala Lumpur karena diundang oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) Malaysia. Mereka mengadakan forum dan para investor dari Malaysia yang hadir banyak sekali sekitar 183 investor," ujar Basuki di sela-sela acara CreatIFF di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga

Jika para investor tersebut tertarik untuk berinvestasi di IKN, maka anggaran untuk IKN bukan dari APBN. "Kalau bukan dengan APBN berarti macam-macam skema investasinya apakah investasi murni, KPBU, dan sebagainya tergantung pada jenis kegiatan," imbuhnya.

Para investor Malaysia tersebut ingin dan berminat untuk melakukan investasi dalam pembangunan di IKN. Adapun sektor-sektor yang diminati seperti perumahan, rumah sakit, pendidikan, startup, energi, dan sebagainya.

Negara lain yang tertarik dan telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN antara lain Jepang, Spanyol, Finlandia, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan. Terkait dengan Korea Selatan, kata Basuki, saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk immersed tunnel dan pembangunannya juga nanti bisa dengan skema investasi non-APBN.

"Banyak sekali minat-minat investasi di IKN ini dan itu tentunya pasti bukan dengan APBN. Saya undang mereka nanti sesuai programnya Presiden RI. Pada triwulan kedua atau ketiga tahun depan bapak Presiden RI akan mengantar investor ke IKN untuk pembangunan di sana," ujar Basuki.

Sebelumnya, Basuki menghadiri Forum Investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Dia menyampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dan yang kedua pada 18 Oktober 2022 memberikan pesan kepada lebih dari 800 calon investor bahwa IKN Nusantara adalah masa depan Indonesia.

Hal itu hanya bisa diwujudkan dengan upaya bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor. Untuk itu, Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement