REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Status Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi resmi berakhir pada 30 November 2022. Plh BPBD Provinsi Jambi Dody Chandra di Jambi, Kamis mengatakan status siaga karhutla di Jambi tidak diperpanjang mengingat Jambi telah memasuki musim hujan. "Kemarin (30/11) siaga karhutla resmi berakhir dan tidak diperpanjang," katanya.
Saat ini personel dari BPBD maupun TNI -Polri, Manggala Agni dan lainnya yang siaga di lokasi rawan karhutla sudah kembali ke instansi masing-masing. Dody juga mengatakan, dari enam helikopter yang ada di Jambi ada sebanyak empat helikopter yang sudah dikembalikan ke BNPB pusat dan sisanya masih menunggu izin dari negara asal.
Selain habis masa kontrak, empat helikopter dipulangkan karena masa status siaga darurat akan berakhir pada 30 November 2022. "Itu sudah habis masa kontraknya dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi," katanya lagi.
Saat ini masih ada sisa dua helikopter water boombing di bandara Sultan Thaha Jambi yang dipinjamkan dari Rusia dan Malaysia.
"Untuk dua helikopter yang tersisa tersebut dalam waktu dekat akan di pulangkan, saat ini masih menunggu proses administrasi untuk masuk ke negara asal," katanya.
Untuk luasan karhutla di Provinsi Jambi saat ini seluas 163,95 hektar lahan yang terbakar. terluas ada di kabupaten Batang Hari yakni 75,80 hektar lahan, kemudian kabupaten Sarolangun sebesar 44,70 hektar lahan yang terbakar.