REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP 'Aisyiyah Salmah Orbayinah menyampaikan beberapa isu strategis yang perlu disoroti dalam Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah. Pertama adalah literasi. Di era serbainternet ini, kebiasaan literasi remeja berkurang.
"Karena itu saya harap Nasyiatul Aisyiyah akan menggerakkan kembali literasi nasional, supaya orang tidak hanya membaca WhatsApp atau belajar singkat di media sosial," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (1/12).
Di era digital kini, orang yang sebelumnya tidak tahu tentang pengetahuan agama, lalu belajar melalui media sosial, tiba-tiba ia merasa lebih pintar. "Nah ini jangan sampai. Tetap harus membaca sumber aslinya. Jadi kita gerakkan literasi nasional di Nasyiatul Aisyiyah," jelasnya.
Isu kedua yang harus disoroti adalah tentang kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang tentunya ini juga harus menjadi perhatian Nasyiatul Aisyiyah dengan turut berperan dalam menyelesaikannya.
"Karena perempuan-perempuan muda itu akan menjadi ibu muda yang nanti juga akan menjadi orang tua yang berperan baik di domestik, internal maupun di luar," kata dia.
Ketiga ialah soal kepemimpinan. Di masa mendatang, dibutuhkan pemimpin yang mampu bertahan terhadap perubahan yang semakin cepat dalam banyak hal. Untuk itu diperlukan seorang pemimpin yang cakap digital, berwawasan luas dan punya pandangan jauh ke depan.
"Di samping cakap digital, juga tetap ditopang akhlak mulia dan uswatun hasanah. Ibadahnya bagus, sehingga menjadi contoh maupun teladan. Di luar, dia juga harus bisa bertoleransi, karena negara kita itu beragam. Banyak kultur, agama dan budaya sehingga tidak boleh saklek," tuturnya.
Menurut Salmah, pemimpin yang bisa beradaptasi dengan cepat dalam hal toleransi, juga dikarenakan adanya kekuatan faktor internal. "Jadi internalnya harus kuat dulu. Agamanya harus kuat," paparnya.
Salmah mengingatkan, Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi dakwah amar makruf nahi mungkar. Dengan demikian, apapun yang dilakukan harus ingat bahwa Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi Islam. "Semua berorientasi pada dakwah, seperti halnya 'Aisyiyah, yang dengan amal usahanya tetapi tetap orientasinya adalah dakwah," jelasnya.
Isu keempat yang juga perlu mendapat sorotan Nasyiatul Aisyiyah adalah perubahan iklim. Dia berharap Nasyiatul Aisyiyah dapat ikut terlibat misalnya dengan melakukan pembahasan dalam rangka mengatasi perubahan iklim, di samping juga isu-isu penting lainnya.