Jumat 02 Dec 2022 03:17 WIB

Yunani Jadi Tuan Rumah Pertemuan Internasional Tentang Anti-semit

Wali kota dari seluruh dunia berkumpul di Yunani hadiri KTT membahas antisemitisme

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Wali kota dari seluruh dunia berkumpul di Yunani hadiri KTT membahas antisemitisme. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Wali kota dari seluruh dunia berkumpul di Yunani hadiri KTT membahas antisemitisme. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA - Wali kota dari seluruh dunia berkumpul di Athena, Yunani dalam rangka menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) membahas antisemitisme, Kamis (1/12/2022). Pembahasan ini diangkat di tengah kebangkitan yang mengkhawatirkan dari kejahatan kebencian hampir setiap hari terhadap orang Yahudi.

Pejabat lokal dari 53 kota di 23 negara akan bersidang di ibu kota Yunani mulai Kamis. Tujuan pertemuan tidak hanya memperdebatkan tantangan dan pengalaman bersama, tapi juga menemukan solusi kreatif untuk melawan meningkatnya insiden kefanatikan dan kebencian secara global.

Baca Juga

KTT tersebut akan dibuka oleh Wali Kota Athena Kostas Bakoyannis dan Wali Kota New York Eric Adams. Ini akan menjadi pertemuan terbesar para pemimpin kota yang berkumpul membahas antisemitisme. Menjelang kedatangannya, Adams menilai perjalanannya bukanlah sebuah kebetulan.

"Memerangi ekstremisme, kebencian, rasisme, dan antisemitisme adalah salah satu peran terpenting yang saya miliki sebagai wali kota New York City,” katanya seperti dikutip laman The Guardian, Kamis.

"Antisemitisme sedang meningkat di Amerika dan di seluruh dunia, tetapi tidak boleh diabaikan dan ini harus menjadi alarm dan dikonfrontasi. Dan itulah mengapa kita berdiri bersama, di Athena – tempat kelahiran demokrasi – untuk bersatu melawan kebencian ini," ujarnya melanjutkan.

KTT selama dua hari tersebut dilatarbelakangi oleh apa yang Bakoyannis sebagai penyebaran berbahaya antisemitisme secara global. Bulan lalu polisi New York menangkap dua pria sehubungan dengan ancaman untuk menyerang sebuah sinagog yang diberi label "ancaman yang berkembang terhadap komunitas Yahudi".

Yunani, negara tempat puluhan ribu orang Yahudi dikirim ke kamp kematian oleh pasukan pendudukan Hitler selama perang dunia kedua, baru-baru ini mengalami lonjakan sentimen antisemit yang dipicu oleh partai Golden Dawn neo-Nazi yang sekarang sudah tidak ada. Insiden vandalisme di pemakaman Yahudi telah meluas, dan demikian pula penodaan tugu peringatan Holocaust yang didirikan untuk menghormati 50 ribu orang Yahudi yang dikumpulkan di Thessaloniki sebelum mereka binasa di Auschwitz.

"Kami telah berperang melawan kekuatan gelap antisemitisme dan kebencian,” kata Bakoyannis. "Sementara kami tetap waspada, kami menyadari bahwa ini adalah pertempuran akar rumput yang harus dilakukan di tingkat jalanan, dari bawah ke atas," imbuhnya.

Ia menegaskan tujuan utama KTT itu adalah untuk melindungi nilai-nilai demokrasi yang dijunjung tinggi para peserta dari kota-kota di seluruh Eropa, AS, dan Kanada. "Kami ingin meningkatkan kesadaran tetapi juga bertukar ide dan mempelajari praktik terbaik satu sama lain untuk menghentikan penyebaran antisemitisme yang berbahaya ini," kata dia.

Menurut Combat Antisemitism Movement (CAM), kemitraan di antara kota-kota tersebut juga bakal disepakati. "Kami senang inisiatif ini menyebar ke seluruh dunia dan semakin banyak wali kota yang bergabung dengan tantangan ini dan ingin membantu kami memerangi dan memberantas antisemitisme di daerah mereka," kata Robert Singer, ketua Center for Jewish Impact dan anggota dari dewan gubernur CAM.

"Pemimpin lokal dapat dan harus berada di garis depan memerangi antisemitisme, jadi mereka tidak tergantikan dalam strategi apa pun untuk melawan momok ini," tegasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement