REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama dan cendekiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi menjelaskan tentang konsep sunnah dan tingkatan sunnah, serta penyakit bid'ah. Menurut Nursi, mengikuti sunnah Nabi memiliki nilai yang sangat tinggi, terutama saat bid'ah menyebar luas.
Dalam penjelasannya, Nursi mengutip ayat Alquran, di mana Allah SWT berfirman,
لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
"Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” (QS At-Taubah 9:128-129).
Allah SWT juga berfirman,
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ
"Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu" (QS Ali Imron [3]: 31).
Nursi menjelaskan, mengikuti sunnah Nabi benar-benar memiliki nilai yang sangat tinggi. Apalagi di saat bid’ah menyebar luas. Menurut Nursi, mengikuti sunnah dalam kondisi demikian memiliki nilai yang lebih tinggi dan lebih istimewa. Khususnya lagi, ketika umat berada dalam kerusakan.