REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Badan Pengawas Keuangan Klub UEFA (CFCB), telah membuka penyelidikan formal terhadap Juventus, atas potensi pelanggaran aturan Perizinan Klub dan Financial Fair Play. Jaksa di Turin, tempat Juventus bermarkas, sedang menyelidiki pembukuan dan pernyataan klub yang dibuat ke pasar keuangan selama tiga tahun terakhir.
Jaksa memeriksa pengeluaran dan pemasukan dari transfer pemain yang dilakukan dengan klub lain, serta soal gaji. Apakah gaji dikorbankan selama pandemi Covid-19 atau hanya ditangguhkan. Juventus menegaskan mereka tidak melakukan kesalahan, dan akan melakukan pembelaan melalui badan olahraga dan hukum.
Andrea Agnelli mengundurkan diri sebagai Presiden Juventus awal pekan ini. Tidak sendirian, Agnelli membawa 'rombongannya' untuk ramai-ramai meninggalkan Juventus.
Juventus, termasuk delapan tim lainnya, gagal memenuhi persyaratan seimbang pemasukan dan pengeluaran pada musim lalu. UEFA mengatakan bakal mengambil langkah hukum jika memang ada dugaan pelanggaran, hingga mengambil langkah disipliner sesuai dengan aturan UEFA.
''Jika setelah investigasi selesai, situasi keuangan klub berbeda secara signifikan dari yang dinilai oleh CFCB pada saat kesepakatan penyelesaian diselesaikan, CFCB berhak untuk mengakhiri penyelesaian kesepakatan,'' kata UEFA, dikutip dari Reuters, Jumat (2/11/2022).