REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pada 2 Desember 1971, Uni Emirat Arab terbentuk. Sebuh negara Teluk itu dimulai dari persatuan tujuh emirat yang kaya raya akan sumber daya minyak bumi.
Dalam sejarahnya seperti dilansir laman Britannica, Jumat (2/12/2022), sebanyak enam emirat bergabung menjadi Uni Emirat Arab. Emirat diantaranya adalah Abu Dhabi, Ajman, Fujairah, Umm Al Quwain, Sharjah dan Dubai.
Saat itu, konstitusi telah diadopsi dan Abu Dhabi disetujui sebagai ibu kota sementara. Sheikh Zayed dari Abu Dhabi terpilih sebagai Presiden pertama Uni Emirat Arab, sedangkan Sheikh Rashid dari Dubai terpilih sebagai Wakil Presiden. Keduanya menjalani masa jabatan lima tahun mulai 2 Desember 1971.
Majelis nasional, yang diberi nama Dewan Nasional Federal terdiri dari 34 anggota. Mereka masing-masing yakni delapan dari Abu Dhabi dan Dubai, enam dari Sharjah dan masing-masing empat dari tiga emirat kecil Ajman, Umm Al Quwain dan Fujairah.
Tahun berikutnya pada Februari 1982, Ras Al Khaimah ikut bergabung dan melengkapi kekuatan seluruh negara bagian di Uni Emirat Arab. Uni Emirat Arab secara historis merupakan domain dari klan dan keluarga Arab individu, wilayah yang sekarang terdiri dari emirat juga telah dipengaruhi oleh budaya Persia karena letaknya yang dekat dengan Iran.
Perbatasan lautnya yang keropos selama berabad-abad telah mengundang migran dan pedagang dari tempat lain. Pada abad ke-18, Portugal dan Belanda memperluas kepemilikan mereka di wilayah tersebut tetapi mundur dengan pertumbuhan kekuatan angkatan laut Inggris di sana. Ini terjadi setelah serangkaian gencatan senjata dengan Inggris pada abad ke-19, emirat bersatu untuk membentuk Negara-Negara Gencatan Senjata (juga disebut Trucial Oman atau Trucial Sheikhdoms).
Emirat terdiri dari lingkungan campuran gurun berbatu, dataran pantai dan lahan basah, dan pegunungan tanpa air. Pantai adalah surga bagi unggas air yang bermigrasi dan menarik para pengamat burung dari seluruh dunia.
Pantai-pantai alami dan resor mewah di negara ini juga telah menarik wisatawan internasional. Berdiri di persimpangan sejarah dan geografis dan terdiri dari beragam kebangsaan dan kelompok etnis, Uni Emirat Arab menghadirkan perpaduan mencolok antara adat kuno dan teknologi modern, kosmopolitanisme dan segregasi serta kekayaan dan keinginan.