REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir akibat gelombang pasang air laut atau rob kembali menerjang pesisir pantai di Kabupaten Indramayu, Jumat (2/12). Warga bahkan tak menyangka akan mengalami banjir rob parah pada awal Desember ini.
"Banjir rob masuk rumah biasanya terjadi pada bulan Juni. Baru kali ini banjir rob masuk rumah di bulan Desember," ujar seorang warga Jalan Pari Perumahan Pabean Kencana, Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Dedez (39), saat ditemui Republika di rumahnya, Jumat (2/12).
Dedez baru saja selesai mengepel lantai rumahnya yang sempat digenangi banjir rob. Sisa-sisa lantai yang basah pun masih terlihat di sejumlah sudut rumahnya.
Menurut Dedez, banjir rob mulai masuk ke dalam rumahnya saat Subuh atau sekitar pukul 04.00 WIB. Air dengan deras masuk melalui celah pintu depan rumahnya dan menggenang di dalam rumah dengan ketinggian sekitar 25 centimeter. "Banjir mulai surut sekitar pukul 08.00 WIB," ujar dia.
Dedez mengaku, sebelumnya sudah mengetahui prakiraan bakal terjadinya banjir rob dari salah satu aplikasi pada dua hari yang lalu. Karena itu, dia sudah mengantisipasi dengan menaikkan barang elektronik dan perabot lainnya ke tempat yang lebih tinggi.
Dedez mengatakan, untuk sementara akan tetap menempatkan barang-barang tersebut di tempat yang lebih tinggi. Pasalnya, sejumlah nelayan setempat memperkirakan banjir rob kemungkinan akan terus terjadi hingga beberapa hari ke depan. "Jadi masih harus selalu waspada," ujar dia.
Dedez menyebutkan, ada ratusan rumah warga di lingkungannya yang juga terendam banjir. Tak hanya di desanya, banjir rob juga menggenangi desa tetangganya, yakni Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu.
Banjir rob dilaporkan menggenangi ruas jalan raya Karangsong selepas tempat pelelangan ikan (TPI) hingga yang mengarah ke pantai. Sejumlah sepeda motor matic yang memaksa melintasi ruas jalan tersebut mogok karena air lebih tinggi dari posisi knalpot sepeda motor jenis tersebut.
Tak hanya di pesisir Kecamatan Indramayu, banjir rob juga kembali menggenangi pesisir Eretan Kecamatan Kandnaghaur, Kabupaten Indramayu. Di wilayah tersebut, banjir rob memang sudah menjadi langganan.
"Tadi Subuh sekitar pukul 04.00 WIB, ‘tamu’ (banjir rob) sudah mulai masuk rumah," terang seorang warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Rosidah.
Rosidah mengatakan, ketinggian air yang masuk ke dalam rumahnya sekitar 20 centimeter. Meski sangat terganggu, namun dia dan keluarganya sudah terbiasa menghadapi banjir rob.
"Anak-anak juga tetap berangkat sekolah. Di sini rob sudah biasa, walau rasanya memang tak nyaman," tutur Rosidah.
Rosidah mengatakan, banjir rob mulai surut sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, biasanya banjir rob akan kembali datang.