REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina berjuang untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka selama perang. Pasukan insinyur dari perusahaan telepon negara itu telah dikerahkan untuk membantu publik dan pembuat kebijakan tetap berhubungan selama serangan rudal Rusia.
"Saya tahu orang-orang kami, rekan-rekan saya, sangat lelah, tetapi mereka termotivasi oleh fakta bahwa kami sedang melakukan hal yang penting," kata insinyur di perusahaan telekomunikasi Ukraina Kyivstar, Yuriy Dugnist.
Wilayah itu adalah salah satu dari banyak kota di Ukraina yang memiliki listrik terputus-putus atau tidak sama sekali. Kondisi ini terjadi setelah beberapa serangan Rusia menargetkan infrastruktur negara khususnya pembangkit listrik.
Generator diesel dipasang di kaki menara ponsel jauh sebelum invasi, tetapi jarang dibutuhkan. Banyak negara Barat telah menawarkan generator dan trafo serupa untuk membantu Ukraina menjaga agar listrik tetap berjalan sebaik mungkin setelah serangan Rusia.
Setelah pemadaman darurat yang dipicu oleh serangkaian serangan Rusia pada 23 November, menurut Dugrist, Kyivstar mengerahkan 15 tim insinyur secara bersamaan dan memanggil semua cadangan anggota tim untuk memecahkan masalah 2.500 stasiun bergerak di area layanan mereka.