Jumat 02 Dec 2022 18:21 WIB

DVI Polri Kembali Identifikasi Satu Jenazah Korban Gempa Cianjur

Total jumlah jenazah yang sudah teridentifikasi sampai Jumat ini sejumlah 159 jenazah

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor gempa bumi di Warung Sate Sinta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor gempa bumi di Warung Sate Sinta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi satu jenazah pada hari ke-12 atau Jumat (2/12) korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Sehingga total jumlah jenazah yang sudah teridentifikasi sampai dengan hari Jumat ini sejumlah 159 mayat, yang terdiri dari 139 jenazah teridentifikasi di RSUD Sayang Cianjur, 14 jenazah di RSUD Cimacan, enam jenazah teridentifikasi di Puskesmas Cugenang," kata Kepala Sub Bidang Kespol Dokkes Polda Jabar AKBP Ani Rasiani saat jumpa pers laporan jenazah korban gempa di RSUD Sayang Cianjur, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan satu jenazah yang baru teridentifikasi dalam kurun waktu 1 Desember pukul 14.00 WIB sampai 2 Desember 2022 pukul 13.00 WIB yakni jenazah nomor PM 062/022/CJR/155 yang cocok dengan data ante mortem 119. Jenazah teridentifikasi sebagai Rodin berusia 58 tahun, laki-laki warga Kampung Cicadas, RT 01/RW06, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang teridentifikasi melalui sidik jari, dan properti yang dipakai korban. "Jenazah teridentifikasi melalui sidik jari dan properti yaitu pakaian," kata Ani.

Ia menyampaikan tim DVI pada Kamis petang sampai malam menerima satu kantong jenazah korban bencana gempa di Cianjur. Lalu dari Jumat pagi sampai siang tidak menerima korban meninggal dunia.

"Sehingga total sampai dengan hari ini di RSUD Sayang dan RSUD Cimacan menerima sebanyak 169 kantong jenazah," katanya.

Ia menyampaikan jajarannya masih melakukan identifikasi terhadap 10 jenazah yang menjadi korban bencana gempa, dan memohon doa serta dukungannya agar seluruh jenazah bisa teridentifikasi. Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera lapor apabila merasa ada anggota keluarga yang hilang untuk lapor ke Posko Pengaduan Korban Hilang Bencana Gempa, untuk selanjutnya akan diminta data korban, rekam medis gigi, foto terakhir korban, dan rekam sidik jari.

"Kembali kami ingatkan agar keluarga yang masih merasa kehilangan anggota keluarganya diimbau untuk bisa melapor ke posko pengaduan orang hilang. Posko ante mortem di bagian forensik RSUD Sayang," katanya. Tim SAR gabungan saat ini masih melakukan pencarian terhadap 11 orang yang dinyatakan hilang dampak bencana gempa di lokasi Warung Sate Shinta dan Cijedil.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement